Sunday, November 28, 2010

Bab 8 Pembelanjaan

BAB 8
PEMBELANJAAN

Pembelanjaan adalah suatu usaha menyangkut bagaimana perusahaan harus mengorganisir untuk mendapatkan dana, bagaimana menggunakan dana. Dan bagaimana laba perusahaan akan didistribusikan. Manajer keuangan itu bertanggung jawab baik mengumpulkan maupun mengelurkan uang. Keseimbangan kuantitatif adalah keseimbangan nilai rupiah antara kekayaan dengan utang dan modal yang memerlukan persyaratan-persyaratan tertentu. Keseimbangan kualitatif merupakan keseimbangan antara elemen-elemen kekayaan dengan elemen-elemen utang dan modal perusahaan.

Penggunaan Dana
Metode penggolongan untuk penggunaan dana ini dibagi menjadi dua yaitu, penggunaan jangka pendek dan penggunaan jangka panjang. Penggunaan jangka pendek dapat ditunjukkan sebagai aktiva lancer. Aktiva dapat diartikan sebagai elemen kekayaan dan jangka pendek menunjukkan bahwa elemen-elemen tersebut diharapkan dapat ditukarkan menjadi uang tunai/kas dalam jangka waktu tidak lebih dari satu tahun. Dana jangka pendek ini sangat penting kegiatan perusahaan sehari-hari, sekaligus menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar.

Investasi yang paling besar dalam perusahaan pada umumnya berbentuk aktiva tetap yang merupakan investasi jangka panjang. Ini berarti bahwa penggunaan jangka panjang tersebut meliputi elemen-elemen yang tidak dapat ditukarkan dalam bentuk kas selama periode satu tahun, seperti tanah, pabrik, dan peralatan.

Penggunaan Dana Jangka Pendek
1. Kas
Sejumlah dana yang ada dalam perusahaan diwujudkan dalam bentuk kas, terutama untuk membayar gaji, dan rekening-rekening lainnya. Dalam pengelolaan kas terdapat suatu prinsip umum yang harus dipegang oleh manajer. Prinsip tersebut adalah meminimumkan jumlah kas yang diperlukan untuk kegiatan perusahaan, dan memaksimumkan jumlah dana untuk investasi yang dapat menghasilkan bunga. Sebaiknya jumlah kas berkisar antara 5% sampai 10% dari jumlah aktiva lancer.

Aliran Kas
Pada mulanya kas itu ditimbulkan oleh adanya penjualan. Pembentukkan elemen ka situ dapat juga dilakukan dengan menjual saham kepada pemilik modal atau dapat meminjam dana dari kreditur yang berupa utang. Sebagian dari aliran kas keluar terjadi dalam proses produksi dan terdiri atas pembayaran bahan, tenaga kerja, serta biaya tidak langsung. Hasil aktiva dari proses produksi tersebut berupa persediaan barang jadi yang jika dijual akan mengawali aliran kas lagi.

Anggaran Kas
Tnggung jawab manajer dalam pengelolaan aliran kas perusahaan meliputi:
a. Membuat kepastian bahwa kas selalu tersedia bilamana diperlukan
b. Memanfaatkan kas untuk memaksimumkan pendapatan bunga.
Untuk menunjang tujuan-tujuan tersebut, perlu dibuat anggaran kas yang memperlihatkan penerimaan dan pengeluarannya.

2. Surat-surat Berharga
Manajer keuangan yang sedang memelihara keseimbangan antara likuiditas dan profitabilitas (kemampuan untuk mendapatkan laba) mempunyai alternatif untuk cenderung memegang jumlah kas yang lebih besar, ia dapat menginvestasikan kas tersebut ke dalam surat-surat berharga yang dapat menghasilkan bunga. Salah satu jenis surat berharga yang banyak beredar di Indonesia adalah Sertifikat deposito (certificates of deposit). Sertifikat deposit merupakan tanda bukti kewajiban membayar yang dikeluarkan oleh bank komersial.
3. Piutang
Untuk mempertahankan pembeli yang ada dan untuk menarik pembeli baru, banyak perusahaan yang memberikan atau mengenakan pembayaran secara kredit kepada mereka. Jadi, bagi perusahaan piutang ini sering terjadi dari adanya penjualan kredit kepada pembeli yang jumlahnya dapat mencapai 20% dari seluruh aktiva.
4. Persediaan
Investasi dapat dilakukan secara terus-menerus dalam bentuk persediaan bahan, persediaan barang dalam proses atau barang setengah jadi, dan persediaan barang jadi. Jumlah dana yang ditanamkan dalam persediaan dapat berubah-ubah sepanjang tahun.

Penggunaan Dana Jangka Panjang
Aktiva tetap dapat berupa:
1. Tanah yang dimiliki oleh perusahaan merupakan aktiva tetap dengan jangka waktu yang tidak terbatas.
2. Bangunan yang dimiliki oleh perusahaan harus ditentukan umurnya. Kemudian perusahaan harus menyisihkan sejumlah dana setiap tahun dari penghasilannya. Dana yang disisihkan tersebut dinamakan penyusutan atau depresiasi.
3. Peralatan yang dimiliki oleh perusahaan berupa mesin, alat angkut dalam pabrik, dan peralatan lain yang dipakai dalam produksi.
Semakin kecil jumlah pembelian dalam rupiah, semakin rendah pula tingkatan manajemen yang mengambil keputusan dalam pembelian tersebut.
Analisis Investasi Aktiva Tetap
Setiap investasi dana perusahaan ke dalam aktiva tetap memerlukan suatu analisis. Analisis tersebut bertujuan melihat apakah investasi itu dapat memberi kontribusi yang cukup baik terhadap pencapaian tujuan perusahaan.
Terdapat tiga metode analisis investasi yaitu:
a. Metode net present value (NPV)
b. Metode internal rate of return (IRR)
c. Metode pay off period (POP)
Metode perhitungan nilai uang beberapa waktu yang akan datang ini dapat dipergunakan pula untuk menghitung berapa nilai penerimaan yang akan diterima di waktu yang akan datang, pada saat sekarang, dan dikenal sebagai present value.
Masalah time value of money dipengaruhi oleh tiga faktor, salah satu dari ketiga faktor tersebut tidak diketahui, sedangkan dua yang lain diketahui. Faktor-faktor tersebut adalah:
a. Nilai uang pada saat ini (present value)
b. Nilai uang yang akan datangan
c. Tingkat bunga (tingkat rate of return)

Macam-macam Sumber Dana
Meskipun manajer keuangan dapat menciptakan dana yang cukup melalui penambahan laba, tetapi ia akan dihadapkan pada masalah pemilihan antara dana yang dipinjam (modal asing) dengan dana yang berasal dari pemilik perusahaan (modal sendiri).
Sumber dana perusahaan dapat dibagi menjadi 2 golongan besar, yaitu:
1. Berasal dari dalam perusahaan. Pembelanjaan dengan sumber dana dari dalam perusahaan ini disebut pembelanjaan intern, yang meliputi:
• Penggunaan Laba perusahaan
• Penggunaan cadangan
• Penggunaan laba yang tidak dibagi/ditahan
Selain pembelanjaan intern, penggunaan dana yang berasal dari dalam perusahaan ini juga ada yang disebut pembelanjaan intensif. Pembelanjaan ini menggunakan dana dari penyusutan aktiva tetap.
2. Berasal dari luar perusahaan. Pembelanjaan dengan sumber dana dari luar perusahaan ini disebut pembelanjaan ekstern, yang meliputi :
• Dana dari pemilik/peserta. Dana ini biasanya diwujudkan dalam bentuk saham, dan pembelanjaannya disebut pembelanjaan sendiri.
• Dana dari utang/pinjaman yang dapat berupa utang jangka pendek dan utang jangka panjang. Pembelanjaan ini disebut pembelanjaan asing.

Pemilihan Sumber Dana
Masalah pemilihan sumber dana yang harus diatasi oleh perusahaan adalah mengusahakan keseimbangan agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Beberapa alternative yang dapat dipilih adalah:
1. Menggunakan dana intern saja
2. Menggunakan dana ekstern dengan menjual saham
3. Menggunakan dana ekstern dengan mencari pinjaman/kredit (kredit jangka panjang saja, kredit jangka pendek saja, atau kedua-duanya)
4. Menggunakan dana ekstern dengan menjual saham dan mencari pinjaman.
5. Menggunakan dana intern dan ekstern.

Sumber Dana Intern
Cara yang paling mudah untuk memenuhi kebutuhan dana perusahaan adalah dengan cara mengambil dana yang sudah tersedia di perusahaan. Tetapi dana intern ini biasanya sangat terbatas. Jika digunakan sendiri kurang menguntungkan, dana intern ini dapat diinvestasikan pada sector lain seperti pembelian saham atau obligasi dari perusahaan lain.
Apabila perusahaan menghadapi maslah seperti itu, pemecahannya dapat dilakukan dengan menggunakan prinsip opportunity cost, yaitu dengan memberikan beban bunga pada dana milik sendiri yang dipakai sendiri.

Sumber Dana Ekstern
Sumber dana ekstern dapat berasal dari modal sendiri dan kredit. Kredit dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu : kredit jangka pendek dan kredit jangka panjang.
1. Kredit jangka pendek adalah kredit yang jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun. Yang termasuk kredit jangka pendek :
• Kredit rekening Koran
• Kredit Belening
• Kredit Wesel
• Kredit penjual
• Kredit Pembeli
• Aksep
2. Kredit jangka panjang adalah kredit yang jangka waktunya lebih dari satu tahun. Yang termasuk dalam kredit jangka panjang adalah:
• Hipotik
• Obligasi
• Kredit Bank
• Kredit dari Negara Lain

Optimisasi Modal
Untuk menentukan apakah sebaiknya mengambil kredit jangka pendek atau kredit jangka panjang, perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor berikut ini :
1. Bunga Kredit Jangka Pendek
2. Bunga Kredit Jangka Panjang
3. Bunga Simpanan Bank
4. Jangka Waktu Pemakaian Modal
5. Jangka Kritis

Kredit Lembaga Keuangan
Kredit yang diajukan oleh perusahaan akan disetujui apabila perusahaan tersebut dianggap “layak” untuk diberi. Hal ini harus dibuktikan dengan suatu studi kelayakan (feasibility study) dan syarat-syarat lain yang biasa disebut dengan 4C yaitu:
1. Capital
2. Capability
3. Collateral
4. Character

Kredit Kelayakan
Keputusan presiden (kepres) No.14 A dikeluarkan oleh Pemerintah dengan tujuan membantu pengusaha golongan ekonomi lemah. Kredit ini tidak harus dijamin dengan harta tetap, cukup dengan surat perintah kerja (SPK) dari pemberi kerja (bouwheer). Besarnya kredit sangat terbatas, yaitu 30% dari kontrak kerja yang ditandatangani.

Likuiditas Dan Solvabilitas
Untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangannya, kreditur dapat melihat pada neraca perusahaan. Alat pengukur yang digunakan adalah : Likuiditas dan Solvabilitas.

Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya setiap saat.
Kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi:
a. Mampu membayar utang-utangnya pada setiap saat ditagih. Kemampuan ini disebut likuiditas badan usaha.
b. Mampu membiayai operasi perusahaan sehari-hari. Kemampuan ini disebut likuiditas perusahaan.
Aktiva lancer adalah aktiva/kekayaan perusahaan yang dapat dengan segera dicairkan dalam bentuk uang tunai. Termasuk dalam kategori aktiva lancer ini adalah:
• Kas
• Bank
• Surat-surat berharga
• Piutang
• Persediaan Barang
Utang lancar adalah semua utang jangka pendek perusahaan. Tujuan dari quick ratio adalah untuk mengetahui jumlah kekayaan yang dapat dengan cepat dicairkan dalam bentuk uang tunai.

Solvabilitas
Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar semua utang-utangnya pada saat perusahaan dilikuiditasi/dibubarkan. Dengan demikian, ditinjau dari likuiditas dan solvabilitas, perusahaan mempunyai beberapa kemungkinan :
a. Solvabel - likuid
b. Insolvabel - likuid
c. Solvabel - illikuid
d. Insolvabel - illikuid

Rentabilitas
Rentabilitas adalah kemampuan menghasilkan laba dari sejumlah dana yang dipakai untuk menghasilkan laba tersebut. Financial leverage yaitu masalah apakah di dalam memenuhi kebutuhan dana perusahaan akan menggunakan modal asing (kredit) ataukah modal sendiri. Ada dua macam rentabilitas, yaitu : rentabilitas ekonomis dan rentabilitas modal sendiri.

Rentabilitas Ekonomis
Rentabilitas ekonomis merupakan kemampuan untuk menghasilkan laba dari keseluruhan modal, baik modal asing maupun modal sendiri, yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut.

Rentabilitas Modal Sendiri
Rentabilitas modal sendiri merupakan kemampuan untuk menghasilkan laba dari sejumlah modal sendiri yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut.

Saham
Saham merupakan tanda penyertaan di dalam perusahaan. Saham perusahaan ini dapat dibedakan ke dalam dua golongan yaitu:
1. Saham Biasa
Saham biasa merupakan bentuk pemilikan tanpa hak istimewa. Artinya, para pemilik akan memperoleh pembagian keuntungan (dalam bentuk dividen) hanya apabila perusahaan memperoleh laba.
2. Saham Preferen
Saham preferen merupakan bentuk pemilikan dengan hak istimewa. Hak-hak istimewa yang ada pada pemegang saham preferen ini adalah:
• Pembagian dividen yang didahulukan
• Pembagian dividen kumulatif
• Pembagian kekayaan yang didahulukan

Obligasi
Obligasi merupakan surat perjanjian utang yang sengaja dikeluarkan oleh perusahaan sebagai salah satu sumber dana ekstern. Sifat-sifat dari obligasi:
• Dapat diperjual belikan
• Terdapat kewajiban untuk mengembalikan pokok pinjamannya
• Terdapat kewajiban untuk membayar bunga
• Terdapat jangka waktu yang pasti
Jenis-jenis obligasi:
1. Sesuai dengan pihak yang mengeluarkan:
a. Obligasi umum
b. Obligasi perusahaan
2. Sesuai dengan karakter jaminan:
a. Obligasi tanpa jaminan
b. Obligasi dengan jaminan
Selain jenis-jenis obligasi tersebut, masih ada jenis yang lain yaitu:
a. Coupon bond
b. Registered bond
c. Callabel bond
d. Convertible bond

Pasar Modal
Sesuai dengan sifatnya, saham dan obligasi dapat diperjual belikan. Perusahaan-perusahaan yang menjual saham dan obligasi kepada masyarakat (going public), harus memenuhi beberapa persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah. Salah satu syaratnya adalah perusahaan yang bersangkutan tidak boleh menjual surat berharga langsung kepada masyarakat, tetapi harus melalui lembaga perantara.

Monday, November 22, 2010

Tugas Pengantar Bisnis Kelompok

ANGGOTA : KELAS 1 EB 20
RIO ENDRY FEBRIAN (26210004)
YENDI PRATAMA (28210617)
FERINA VERODETHA (22210740)
MARINA DINI (24210218)

Nama : Ferina Verodetha
Npm : 22210740
Kelas 1EB20

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara umumnya sebuah usaha memproduksi sebuah produk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, oleh karena itu dalam pembuatan produk harus menggunakan tata cara yang professional agar mendapatkan suatu produk yang berkualitas. Dalam pembuatan produk setiap usaha harus mempunyai beberapa aspek pemikiran yang menunjang proses pembuatannya guna kedepannya produk tersebut dapat menjadi pemenuh kebutuhan masyarakat .
setiap masyarakat pasti akan membutuhkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhannya, maka dari itu perusahaan kecil maupun besar, tidak seenaknya membuat sembarangan produk yang dapat merugikan perusahaan dan masyarakat.
Disini kita akan membahas satu contoh usaha kecil dalam membuat suatu produk yang memenuhi standar kualitas nasional. Produk adalah jantung dari suatu perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur, jika suatu perusahaan tidak mempunyai produk maka perusahaan tersebut tidak akan bisa berjalan, Karena jika perusahaan tidak mempunyai suatu produk maka tidak akan terjadi proses transaksi.

BAB II


ISI


Pada hari tanggal 16 november 2010 kami mengunjungi pembuatan siomay di daerah ceketing mustika jaya. Disana kita dapat melihat cara proses pembuatan somay hingga penjualannya, Pak Wanto sebagai narasumber memiliki 8 karyawan pembuat sekaligus penjual somay grobak. Awal mulanya saat mejual somay pak wanto menjajahkan somaynya ke para tetangga, dengan dorongan dari keluaraga dan para kerabat pak wanto memulai usahanya dengan modal 700 ribu untuk membuat somay dan grobak, tiap harinya iya berjualan dari jam 11.00 sampai jam 17.00 mengelilingi perumahan mustika jaya dan pondok timur indah, pada puluk 12.00 pak wanto biasanya berada disekolahan SD. “50% somay yang saya bawa kebanyakan yang membeli anak sekolah” kata pak wanto. usahanya semakin lama semakin meningkat, somay yang dijualpun semakin dikenal dan dinikmati masyarakat sekitar. Sampai akhirnya pak wanto pun mempunyai anak buah berjumlah 8 dan ia mampu memenuhi kebutuhan pribadinya dan keluarganya.
Saat ini tiap harinya pak wanto dapat menjual siomay 20 porsi/gerobak dengan harga 5000, perharinya dan wilayah penjualan siomay pak wanto semakin meluas selai itu pak wanto juga menerima pesanan untuk acara arisan pernikahan, dll. Bisa dibayangkan keuntungan yang didapat pak wanto perbulannya.

Tiap harinya pak wanto sendiri yang membeli bahan-bahan pembuatan siomay ke pasar, pukul 05.00 pagi pak wanto ditemani salah satu karyawannya brangkat dari rumah dengan menggunakan motor ke pasar baru bekasi. Pukul 06.30 pak wanto sampai dirumah dan langsung memulai kegiatan membuat siomay. Kebersihan pun dijunjung tinggi oleh pak wanto, tapi terkadang ada salah satu karyawan yang melalaikannya, sehabis dari kamar mandi ia lupa mencuci tanganya langsung memegang adonan, seketika kami terbengong melihatnya. Setelah siomay selesai matang, siomay langsung ditempatin digrobak masing-masing pukul 11.00 para karyawan pak wanto brangkat ke daerah yang dituju masing-masing.




Cara pembuatan somay :

Memilih Bahan Baku (ikan)

Untuk mendapatkan hasil olahan yang baik, pada pembuatan siomay dibutuhkan bahan baku/daging ikan yang masih segar. Jenis ikan (hasil perikanan) yang baik untuk bahan baku antara lain :
- Udang
- Cumi-cumi
- Ikan tengiri dan
- Jenis ikan laut yang mempunyai tekstur lembut (mudah dilumatkan).

Ciri-ciri hasil perikanan yang segar adalah sebagai berikut:

1. Udang dan cumi-cumi
- Badan utuh
- Warna cemerlang
- Bau segar merangsang

2. Ikan
- Badan utuh
- Warna cemerlang
- Bau segar merangsang
- Daging kenyal
- Insang berwarna merah segar

Kali ini pak wanto menggunakan bahan dasar ikan tenggiri yang masih segar.

Membuat adonan Ikan
Yang dimaksud dengan adonan ikan adalah daging ikan yang sudah dipisahkan dari duri dan kulit ikan, kemudian dilumatkan.

Membuat adonan dan Memasak Somay

Bahan yang diperlukan untuk 1 (satu) resep adonan :
- pasta ikan 150 gram
- tepung kanji/tapioca 0,5 kg
- tepung terigu 50 gram
- telur 1 butir
- minyak wijen 1 sendok teh
- garam halus 1 sendok teh
- bawang putih 1 siung
- bawang merah 1 siung
- daun bawang 2 batang

Membuat dan memasak adonan somay
a. Bumbu (bawang putih, garam) dihaluskan
b. Campurkan adonan ikan , telur diaduk sampai merata, tambah tepung tapioca dan tepung terigu. Bila diperlukan tambahkan air panas sedikit demi sedikit, sehingga adonan tidak terlalu lembek dan tidak terlalu kering/keras
c. Adonan dibentuk menjadi bola-bola kecil sebesar bola pingpong (sesuai selera)
d. Bola-bola adonan dimasak dengan cara dikukus sampai matang (sekitar 30 menit)

Membuat bumbu somay
Bahan :
- kacang tanah 250 gram
- merica 1 sendok teh
- bawang putih 3 siung
- bawang merah 3 siung
- mentega 1 sendok makan
- cabe merah 2 – 3 gram
- gula merah secukupnya
- penyedap rasa secukupnya
- garam secukupnya

Cara membuat :

a. Kacang tanah digoreng kemudian di haluskan
b. Cabe merah, bawang putih, bawang merah dihaluskan kemudian ditumis
c. Masukkan kacang yang sudah dihaluskan, tambahkan air gula merah dan garam secukupnya
d. Kuah siap disajikan

Penyajian

1. Somay yang sudah dimasak ditata dalam piring, dapat ditambah kentang rebus, tahu rebus, kol dan pare rebus/kukus
2. Tatanan somay dalam piring disirami dengan bumbu somay
3. Untuk penyedap dapat ditambah bawang goreng


BAB III


PENUTUP


Kesimpulan
Dari pengamatan yang kami lihat menjual siomay cukup menguntungkan, rasanya pun tidak kalah enak dengan restoran. Tapi kebersihan secara keselurahannya masih kurang karena tidak semua karyawan pak wanto yang suka melalaikan kebersihan. Dan kita juga mendapat pelajaran yaitu dengan usaha keras pasti akan meraih kesuksesan, seperti pak wanto yang memulai usahanya dari 1 grobak hingga memiliki 8 grobak. Kata pak wanto ”masih banyak jalan meuju roma”.


Saran
Saran dari kelompok kami tehadap usaha pak wanto, lebih dijaga kebersihannya. Karena dengan kebersihan akan memberi nilai tambah terhadap siomay pak wanto.


Demikian makalah kami, yang kami buat berdasarkan pengamatan yang kami lakukan terhadap usaha pak wanto yaitu siomay. Bila ada kesalahan dan kekurangan mohon dimaafkan.

Thursday, November 18, 2010

Bab 9. Personalia

BAB 9
PERSONALIA

Pemanfaatan Sumber Tenaga Kerja dan Kompensasi
Organisasi merupakan wahana untuk mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuan diperlukan fungsi-fungsi. Pengertian fungsi adalah, tugas-tugas yang dapat dengan segera dibedakan dengan tugas-tugas yang lain. Dua macam tenaga kerja:
1. Tenaga Eksekutif
Mempunyai dua tugas pokok yaitu mengambil berbagai keputusan dan melaksanakan fungsi organik manajemen: merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinir dan mengawasi.
2. Tenaga Operatif
Merupakan tenaga terampil, yang menguasai bidang pekerjaannya, sehingga setiap tughas yang dibebankan kepadanya dapat dilaksanakan dengan baik. Tenaga operatif ini, dibagi menjadi 3 golongan yaitu:
a. Tenaga Terampil (skilled labor)
b. Tenaga Setengah Terampil (semi skilled labor)
c. Tenaga Tidak Terampil (unskilled labor)

Sumber Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang diinginkan oleh perusahaan dapat diperoleh dari berbagai sumber yaitu:
1) Dari dalam perusahaan
Berasal dari promosi (kenaikan pangkat) atau transfer (pemindahan dari bagian lain) di dalam perusahaan.
2) Teman-teman para karyawan
Cara ini digunakan, dengan anggapan bahwa, karyawan tersebut sudah mengetahui kualifikasinya, dengan demikian maka diharapkan calon pasti akan sesuai.
3) Lembaga penempatan kerja
Hanya terdapat satu lembaga yang diatur dan ditangani oleh Pemerintah, yaitu kantor penempatan tenaga kerja (KPT), yang bertugas menyalurkan tenaga kerja yang belum sempat memperoleh pekerjaan.
4) Lembaga Pendidikan
Dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan memberikan beasiswa dan meminta langsung kepada lembaga pendidikan tersebut.
5) Masyarakat Umum
Dilaksanakan dengan cara memasang iklan, sehingga mengundang para pelamar untuk mengajukan lamaran.

Seleksi Tenaga Kerja
Proses seleksi ini merupakan usaha untuk memilih di antara sekian banyak calon, personalia yang benar-benar memenuhi syarat. Ada dua masalah penting yang harus diatasi lebih dulu yaitu:
1. Penentuan Jenis (kualitas) Tenaga Kerja
Yang meliputi penentuan prasyarat yang harus dipenuhi antara lain:
a. Batas minimum-maksimum usia
b. Pendidikan minimal yang dimiliki
c. Pengalaman kerja yang telah diperoleh
d. Bidang keahlian yang dimiliki
e. Ketrampilan lain yang dimiliki
f. Pengetahuan-pengetahuan lainnya.
Analisa jabatan yaitu merupakan analisa tentang segala sesuatu mengenai suatu pekerjaan tertentu. Deskripsi jabatan, yaitu merupakan gambaran yang jelas mengenai sesuatu tugas tertentu.spesifikasi jabatan merupakan prasyarat minimal yang harus dipenuhi oleh seorang calon untuk dapat melaksanakan tugas-tugas yang telah digambarkan di dalam deskripsi jabatan.
2. Penentuan Jumlah Tenaga Kerja
a. Analisa beban kerja: peramalan penjualan (sales forecast), penyusunan jadwal waktu kerja dan penentuan jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk membuat satu unit barang.
b. Analisa tenaga kerja untuk menghitung jumlah tenaga kerja yang sesungguhnya dapat tersedia pada satu periode tertentu.
3. Proses Seleksi
a. Pengisian formulir atau penyortiran lamaran-lamaran yang masuk
b. Wawancara pendahuluan
c. Psycho-test
d. Wawancara lanjutan
e. Pengujian Referensi
f. Pengujian Kesehatan
g. Masa Orientasi

Pengembangan Karyawan
Untuk lebih meningkatkan ketrampilan kerja dengan harapan agar:
1. Tingkat produktivitas bertambah
2. Mengurangi tingkat kecelakaan
3. Mengurangi besarnya scrap (kerusakan hasil)
4. Meningkatkan gairah kerja
2 metode pengembangan karyawan yaitu:
1. Dilaksanakan di dalam dan oleh perusahaan sendiri (on the job training)
2. Dilaksanakan di luar perusahaan dan oleh lembaga lain (off the job training)

KOMPENSASI
Kompensasi adalah imbalan jasa yang diberikan secara teratur dan dalam jumlah tertentu oleh perusahaan kepada para karyawan atas kontribusi tenaganya yang telah diberikannya untuk mencapai tujuan perusahaan.
3 macam teori upah ekonomi:
1. Teori Pasar
2. Teori Standard Hidup
3. Teori Kemampuan untuk membayar

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Upah
1. Pasar Tenaga Kerja
2. Tingkat Upah yang berlaku di daerah yang bersangkutan
3. Tingkat Keahlian yang diperlukan
4. Situasi Laba Perusahaan
5. Peraturan Pemerintah

Metode Pengupahan
1. Upah Langsung (straight salary)
2. Gaji (wage)
3. Upah Satuan (piece work)
4. Komisi
5. Premi shift kerja (shift premium)
6. Tunjangan Tambahan (Fringe benefit)

Upah Insentif
Insentif menunjukkan suatu arti tentang dorongan kerja yang efektif dari karyawan. Upah insentif adalah untuk mendorong karyawan agar bekerja dengan lebih produktif. Karakteristik pokok dari upah insentif yang baik adalah:
1. Harus menunjukkan penghargaan kepada karyawan atas produktivitas mereka.
2. Harus dapat dipakai untuk mencapai tujuan produktif per karyawan secara layak.
3. Tambahan upah yang diperoleh karyawan harus paling sedikit diseimbangkan dengan biaya produksi terendah.
Macam-macam bentuk upah insentif:
1. Full Participation Plan
2. Group Insentif Plan

Hubungan Perburuhan Pancasila
Hubungan perburuhan ini terjadi karena antara buruh di satu pihak dan manajemen di lain pihak, saling membutuhkan satu sama lain. Karyawan adalah manusia, yang hak asasinya harus dilindungi. Jika terjadi adanya ketidak-sepakatan antara buruh dan manajemen buruh mempunyai senjata yang dapat digunakan untuk menekan pembicaraan antara mereka yaitu:
1. Boikot
2. Pemogokan
3. Penghasutan
4. Memperlambat Kerja
Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
Pada umumnya buruh dalam posisi lemah. Terlebih seorang menghadapi manajemen secara sendiri. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah ini pihak manajemen harus dihadapi oleh para buruh secara bersama. Cara yang dilakukan adalah dengan mengadakan Perjanjian Kerja Bersama (Collective Labor Agreement).

Hak-hak Buruh
1. Besarnya gaji/upah minimal yang harus diterima buruh beserta kenaikannya.
2. Tunjangan yang harus diterima
3. Hak untuk mendapat santunan kecelakaan di tempat kerja
4. Hak untuk mendapatkan promosi dengan sistem penilaian yang adil
5. Hak untuk meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan melalui program training yang diberikan oleh perusahaan.
6. Mendapatkan pesangon bila ia dipecat atau keluar atas kemauan sendiri (Apapun alasannya).
7. Besarnya Pesangon.

Kewajiban Buruh
1. Datang bekerja tepat pada waktunya
2. Menjaga Ketertiban dan suasana kerja serasi
3. Berusaha meningkatkan produktivitas
4. Mengikuti peraturan yang ditetapkan oleh perusahaan, mematuhi tata waktu kerja.
5. Berusaha untuk selalu dapat melakukan penghematan untuk dapat menekan biaya produksi.
6. Menyumbangkan gagasan-gagasan yang bermanfaat untuk kelancaran jalannya usaha dan penekanan biaya produksi.
7. Bekerja sesuai yang digambarkan dalam deskripsi jabatan.

Hak Pengusaha
1. Hak untuk mengevaluasi kerja karyawan menurut tata cara yang telah disepakati.
2. Hak menentukan/memilih/seseorang yang dianggap baik untuk menjadi pimpinan.
3. Hak untuk menegur/mengarahkan, bila terdapat karyawan yang dipandang bertindak menyimpang sehingga merugikan perusahaan.
4. Hak memberi promosi dan devisi kepada karyawan.
5. Hak untuk memecat, sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Kewajiban Pengusaha
1. Memberikan semua hak karyawan yang telah disepakati bersama: gaji, promosi, santunan, jaminan-jaminan, dan sebagainya.
2. Memperlakukan semua karyawan secara adil
3. Memberikan fasilitas-fasilitas kepada karyawan, tempat ibadah, sekolah, rekreasi dan sebagainya.

Macam-macam Perjanjian Kerja
1. Closed shop agreement
2. Union shop agreement
3. Open shop agreement

Konflik dalam Hubungan Kerja
Penyelesaian konflik dapat dilakukan dalam beberapa tahap yaitu:
1. Diselesaikan oleh mandor (foreman) sebagai wakil perusahaan, bersama dengan wakil buruh dalam bagian itu.
2. Diselesaikan antara kepala bagian dengan wakil buruh bagian yang bersangkutan.
3. Diselesaikan oleh manajer sebagai wakil perusahaan dan wakil serikat buruh perusahaan tersebut.
4. Apabila masih belum juga terselesaikan, masalah tersebut dibawa ke perundingan antara wakil perusahaan dan wakil buruh dengan penengah, yaitu Panitia Penyelesaian Perselisihan Perburuhan tingkat Daerah (P4D), atau tingkat Pusat (P4P), bilamana tingkat daerah tidak mampu menyelesaikannya.
5. Penyelesaian tahap terakhir dilakukan oleh Dewan Arbitrasi.

Perantara Dalam Pemecahan Konflik
Terdapat 3 macam cara pemecahan konflik dengan menggunakan perantara yaitu:
1. Konsiliasi
2. Mediasi
3. Arbitrasi

Macam-macam Arbitrasi
1. Arbitrasi Sukarela (Voluntary arbitration)
2. Arbitrasi Paksaan (Compulsory arbitration)
3. Arbitrasi otomatis (automatic arbitration)

Lembaga-lembaga BIPARTITE dan TRIPARTITE
Lembaga bipartite mendasarkan diri pada pengertian bahwa setiap masalah yang timbul dari hubungan perburuhan merupakan tanggung jawab kedua belah pihak yaitu, pihak buruh dan pengusaha dan harus diselesaikan oleh mereka sendiri.
Sedangkan lembaga Tripartite mendasarkan pada pengertian bahwa setiap masalah yang timbul dari hubungan perburuhan adalah merupakan tanggung jawab buruh, pengusaha dan masyarakat yang dalam hal ini diwakili oleh Pemerintah.

Mencegah Konflik
1. Melaksanakan lembaga keluhan (grievance) dengan baik
2. Mengadakan survey gairah kerja (morale) secara rutin.
3. Menyelenggarakan lembaga Bimbingan dan Penyuluhan (Guidance & Counseling)
4. Mengikutsertakan buruh dalam Pengambilan Keputusan.

Friday, November 12, 2010

Bab 10_ Produksi dan Produktivitas

Bab 10
PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS

Produksi adalah pengubahan bahan-bahan dari sumber-sumber menjadi hasil yang diinginkan oleh konsumen. Hasil itu dapat berupa barang ataupun jasa.
Perusahaan bisnis adalah sebuah organisasi /lembaga yang merubah keahlian dan material menjadi barang atau jasa untuk memuaskan para pembeli, serta diharapkan akan memperoleh laba untuk para pemilik.
Produktivitas adalah sebuah konsep yang mengambarkan hubungan antara hasil (jumlah barang dan jasa yang diproduksi) dengan sumber (Jumlah tenaga kerja,modal,tanah,energi)yang dipakai untuk menghasilkan hasil tersebut.

PRODUKSI
Tanggung jawab manajer produksi adalah membuat keputusan-keputusan penting untuk mengubah sumber menjadi hasil yang dapat dijual.
Dua macam keputusan tersebut adalah:
• Keputusan yang berhubungan dengan disain dari sistem produksi manufaktur.
• Keputusan yang berhubungan dengan operasi dan pengendalian sistem tersebut baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.

SISTEM PRODUKSI MANUFAKTUR
Beberapa keputusan untuk jangka panjang yang menentukan disain sistem produksi adalah:
a) Disain produksi dari barang yang diproses
b) Pemilihan/penentuan peralatan dan prosesnya
c) Disain tugas
d) Lokasi dari fasilitas produksi
e) Layout dari fasilitas tersebut
Proses pengolahan dapat digolongkan menurut 3macam cara:
1) Sifat dari proses tersebut
2) Jangka waktu produksi
3) Sifat produk yang diproses
SIFAT PROSES PRODUKSI
Proses produksi berdasarkan sifatnya dapat dibedakan menjadi4 macam yaitu:
a) Proses ekstraktif
Proses ekstraktif adalah suatu proses produksi yang mengambil bahan-bahan langsung dari alam.
b) Proses analitik
Proses analitik adalah suatu proses pemisahan dari suatu bahan menjadi beberapa macam barang yang hampir menyerupai bentuk atau jenis asli.
c) Proses fabriikasi
Proses fabriikasi disebut juga proses pengubahan adalah suatu proses yang mengubah suatu bahan menjadi beberapa bentuk.
d) Proses sintetik
Proses sintetik menunjukan metode pengkombinasian beberapa bahan ke dalam suatu bentuk produk,

JANGKA WAKTU PRODUKSI
1) Proses terus menerus
Proses terus-menerus digunakan untuk menunjukan suatu keadaan manufaktur dimana periode waktu yang lama diperlukan untuk mempersiapkan mesin dan peralatan yang akan dipakai.
2) Proses terputus-putus
Proses terputus-putus ini terdapat dalam keadaan manufaktur di mana mesin-mesin itu beroperasi dengan mengalami beberapa kali berhenti dan dirancang lagi untuk membuat produk lain yang berbeda.

SIFAT PRODUK
1. Produksi Standard
Produksi barang-barang yang sering dilakukan oleh produsen adalah produksi standard. Penggunaan produksi standard ini memerlukan sejumlah modal yang besar untuk:
a. Memelihara sejumlah persediaan
b. Menyediakan fasilitas penyimpanan yang memadai
c. Menanggung resiko kemungkinan turunnya harga pasar, kebakaran, pencurian.
2. Produksi Pesanan
Produksi pesanan digunakan jika para pembeli menghendaki adanya spesifikasi tertentu dari produk yang diinginkan, sedangkan kemampuan produksinya sangat terbatas.

GAMBARAN SEKILAS
Masalah-masalah yang dihadapi oleh manajer produksi adalah:
a. Perencanaan Produksi
b. Organisasi Produksi
c. Pengendalian Produksi
d. Pemeliharaan Peralatan
e. Pengawasan dan pemeriksaan Kualitas
Masalah-masalah yang timbul sangat menentukan biaya setiap unit produk yang dihasilkan.

PERENCANAAN PRODUKSI
Fungsi produksi adalah menciptakan barang / jasa sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada waktu harga dan jumlah yang tepat. Perencanaan produksi meliputi keputusan-keputusan yang menyangkut dengan masalah-masalah pokok yaitu:
a. Jenis barang yang akan dibuat
b. Jumlah barang yang akan dibuat
c. Cara pembuatan (penggunaan peralatan yang dipakai)
Perencanaan jenis barang yang akan dibuat terdiri atas 4 tahap yaitu:
• Tahap pertama, penentuan disain awal yang berupa disain spesifikasi dan syarat-syarat yang harus dipenuhi.
• Tahap kedua, penentuan disain barang yang tepat
• Tahap ketiga, penentuan cara pembuatan yang berupa penentuan urutan proses produksi, tempat kerja dan peralatan yang dipakai.
• Tahap keempat pembuatan, merupakan usaha memodifikasi tahap ketiga yang disesuaikan dengan layout, tuntutan kualitas dan mesin/peralatan yang tersedia.

ORGANISASI PRODUKSI
Sub bagian pengawasan produksi dan sub bagian inspeksi merupakan sub bagian yeng berdiri sendiri, terpisah dari sub bagian manufaktur meskipun ketiganya sama-sama berada dibawah bagian produksi.

PENGENDALIAN PRODUKSI
Pengendalian produksi merupakan serangkaian prosedur yang bertujuan mengkoordinir semua elemen proses produktif ke dalam satu aliran di mana aliran tersebut akan memberikan hasil dengan gangguan minimum ongkos terendah, dan kemungkinan waktu tercepat. Pembahasan masalah pengendalian produksi ini akan dibatasi pada:
a. Jenis pengendalian produksi
b. Tahap-tahap dalam pengendalian produksi
c. Alat manajemen yang dikenal sebagai Program Evaluation dan Review Technique (P.E.R.T).
a.Jenis-jenis Pengendalian Produksi
Ada dua macam pengendalian produksi, yaitu order control dan flow control:
• Order control digunakan oleh perusahaan manufaktur yang beroperasi hanya pada waktu menerima pesanan-pesanan dari pembelinya.
• Flow control digunakan dalam pabrik-pabrik yang berproduksi untuk persediaan dan dimaksudkan untuk mempercepat pengiriman barang jadi dari tempat persediaan begitu pesanan pembeli diterima.
Fungsinya adalah untuk menentukan apakah harus material dalam pabrik sudah selesai dengan waktu yang direncanakan, atau untuk menentukan apakah pengangkutan barang jadi ke gudang/tempat penyimpanan sudah sesuai dengan waktu yang direncanakan supaya tidak mengganggu penjualannya.
b.Tahap-tahap dalam Pengendalian Produksi
• Perencanaan
Jika pesanan pembeli atau pesan untuk persediaan pada oerusahaan yang telah diterima oleh bagian perencana produksi, maka pesanan tersebut dapat dipecah-pecahke dalam beberapa bagian.
• Routing
Routing merupakan suatu usaha untuk menentukan urutan-urutan dari proses dan alat-alat yang digunakan dalam proses produksi.
C. Scheduling
Scheduling merupakan suatu usaha untuk menentukan kapan produksi akan dimulai dan selesai untuk diserahkan.
• Dispatching
Dispatching merupakan surat pemerintah yang berisi wewenang untuk melakukan kegiatan produksi. Dispatching sheet tersebut memuat beberapa hal tentang pembuatan barang seperti:
- Barang apa yang harus di buat dan jumlahnya
- Disai, ukuran dan bahan yang akan dipakai
- Mesin dan pralatan yang harus dipakai
- Petugas yang harus mengerjakan
- Kapan harus dimulai dan selesai
- Kepada siapa barang tersebut dijual
Pada proses terus-menerus, routing ditetapkan lebih dahulu baru kemudian scheduling dan terakhir diapatching. Sedang pada proses terputus-putus (intermittent),scheduling ditetapkan lebih dahulu, kemudian menyusul routing dan terakhir dispatching.

Analisis Jaringan Kerja :Metode Jalur Kritis dan PERT
Analisis jaringan kerja (Network Analysis) adalah merupakan tehnik yang berkaitan dengan masalah penetapan urutan pekerja yang diarahkan untuk meminimumkam waktu penyelesaian suatu pekerjaan atau proyek, agar dicapai biaya yang rendah. Tehnik semacam ini berguna terutama untuk menggambarkan elemen-elemen dalam situasi yang kompleks untuk tujuan mendisain, merencanakan, mengkoordanasikan, mengendalikan dan mengambil keputusan.
1. Jaringan Kerja (Network)
Merupakan suatu seri (rangkaian) aktivitas yang bersambung dalam menghasilkan barang atau jasa, yang terarah kepada usaha pencapaian tujuan perusahaan. Dua hal yang penting untuk diketahui dalam jaringan ini adalah aktivitas (activity) dan kejadian (event).Yang dimaksud dengan aktivitas adalah kegiatan untuk menyelesaikan suatu bagian dari pekerjaan yang membutuhkan satu waktu tertentu. Sedangkan Kejadian (event), adalah saat mulanya atau berakhirnya aktivitas.
2. Jalur Kritis (Critical Path)
Jalur kritis adalah jalur yang terpanjang dalam menyelesaikan satu rangkaian pekerjaan sampai selesai. Jalur kritis ini perlu mendapatkan perhatian serius mengingat beberapa hal berikut:
a. Jalur kritis menyoroti aktivitas-aktivitas yang harus (dapat) dilakukan dengan cepat,bilamana diinginkan waktu penyelesaian yang lebih pendek.
b. Setiap penundaan pada setiap aktivitas yang masuk dalam jalur kritis akan menyebabkan penundaan penyelesaian seluruh rangkaian pekerjaan.
c. Setiap perencanaan pendahuluan dan perbaikan sepanjang jalur kritis mungkin akan menyebabkan jalur lain menjadi kritis.
Aktivitas Semu (Dummy)
Aktivitas semu adalah suatu aktivitas dalam jaringan kerja membutuhkan nol satuan waktu. Aktivitas semacam ini menggambarkan hubungan antara satu event yang lebih dahulu dengan dua event berikutnya meskipun tidak saling bergantung satu sama lain.
Keterbatasan-keterbatasan Metode Jalur Kritis (MJK)
Faktor-faktor penting yang membatasi penerapan metode jalur kritis adalah :
a. MJk mendasarkan diri pada asumsi bahwa penyelesaian aktivitas dapat diketahui dengan tepat pada setiap waktu.
b. MJK tidak memasukkan gagasan analisis statistik dalam menentukan perkiraan waktu.
c. MJK merupakan model perencanaan static dan bukannya alat kontrol yang dinamik.
PROGRAM EVALUATION AND REVIEW TECHNIQUE (PERT)
Kelemahan dari MJK adalah adanya asumsi keadaan yang statik atau dengan kata lain mengabaikan masalah dinamika keadaan.
Konsep MJK:
• Teori probabilitas yang berguna untuk memperhitungkan ketidakpastian masa yang akan datang.
• Gagasan analisis statistik untuk memperkirakan standard penyimpangan waktu penyelesaian keseluruhan pekerjaan.
• Membuat model yang baru sebagai alat kontrol yang dinamika; model tersebut terkenal dengan program evaluation and review technique (PERT)
3 Macam perkiraan waktu yaitu:
• Waktu yang paling optimis (Wo) merupakan kemungkinan waktu penyelesaian yang paling pendek, jikalau semua pekerjaan berjalan dengan lancer.
• Waktu yang paling pesimis (Wp) merupakan kemungkinan waktu penyelesaian yang paling panjang, dengan memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan penundaan.
• Waktu normal (Wn) merupakan kemungkinan waktu penyelesaian sebagai mana biasa terjadi.
Perbedaan antara ketiga jenis waktu ini merupakan pengukuran relative terhadap ketidakpastian dari setiap aktivitas.
Alasan pokok memperkirakan setiap waktu fasilitas lebih dari 1, adalah agar memberikan data kepada manajemen sehingga dapat menentukan probabilitas setiap aktivitas, dan keseluruhan pekerjaan akan dapat diselesaikan dengan waktu yang tepat.

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU
Bahan baku merupakan masalah yang cukup dominan di bidang produksi. Persediaan dalam jumlah yang besar mengandung banyak resiko seperti:
a. Resiko hilang dan rusak
b. Biaya pemeliharaan dan pengawasan yang tinggi
c. Resiko usang
d. Uang yang tertanam di persediaan terlalu besar
Jumlah pemesanan yang ekonomis di pengaruhi oleh empat faktor yaitu:
a. Jumlah kebutuhan bahan baku pertahun
b. Biaya pemesanan
c. Biaya penyimpanan
d. Harga bahan baku
Semakin besar volume persediaan akan membuat semakin kecil biaya pemesanan, karena frekuensi pemesanan yang semakin Jarang. Sebaliknya, makin besar volume persediaan, maka biaya penyimpanan akan semakin besar pula.

PEMELIHARAAN PERALATAN
Kerugian yang diderita oleh perusahaan karena kelalaian mengadakan pemeliharaan peralatan disebabkan antara lain:
• Kerusakan peralatan yang sudah cukup parah sehingga menyebabkan biaya perbaikan menjadi mahal.
• Kerugian karena berhentinya sebagian atau keseluruhan keguatan produksi.
• Kerugian karena keterlambatan pengiriman barang kepada konsumen sehingga menyebabkan turunnya pendapatan perusahaan.
• Perusahaan terpaksa harus membayar claim karena penyerahan yang tidak tepat.
• Menimbulkan keengganan para pelanggan untuk kembali memesan ke perusahaan karena di anggap tidak menepati janji.
Biaya pemeliharaan dari tahun ke tahun selalu cenderung naik. Karena hal ini disebabkan tiga hal berikut:
• Selalu terdapat kenaikan yang ajeg pada kecepatan pengoperasian peralatan, ketepatan toleransi dan spesifikasi produk yang dibuat.
• Adanya kecenderungan untuk memasang alat kontrol otomatis dan alat-alat bantu lainnya, sebagai akibat dari perkembangan teknologi.
• Peralatan baru biasanya lebih mahal karena adanya pengaruh perubahan harga dan perkembangan peralatan itu sendiri, dan supaya kenaikan biaya tidak merubah unit cost terlalu menyolok, maka mesin baru diusahakan untuk dapat bekerja lebih lama, lebih produktif atau justru keduanya.

ORGANISASI PEMELIHARAAN PERALATAN
Dua sitem untuk mengorganisasi pemeliharaan ini, yaitu:
• Didesentralisir menurut pusat biaya atau departemen.
Keuntungan-keuntungan cara mendesentralisasi ini antara lain:
 Tenaga mekanik akan mengerti betul penggunaan dan karakteristik alat-alat yang harus mereka pakai.
 Mempermudah pimpinan mengarahkan orang-orang untuk mengerjakan pekerjaan yang harus cepat selesai.
 kontrol pemeliharaan dapat lebih ditingkatkan, sehingga perbaikan-perbaikan besar dapat lebih diperkecil.
Kelemahannya:
 Fleksibilitas sangat rendah
 Terdapatnya duplikasi tenaga kerja
• Sentralisasi
Keuntungan:
 Tidak terdapat duplikasi alat-alat dan tenaga kerja dan persediaan suku cadang
 Fleksibilitas yang tinggi
Kelemahan:
 Memerlukan tenaga kerja yang dapat menangani berbagai bidang atau memerlukan tenaga spesialisasi cukup banyak.
 Memerlukan perencanaan, pengaturan jadwal waktu dan pembagian tugas yang efektif agar pemeliharaan dapat dilaksanakan dengan efisien
 Sulit untuk menetapkan pembagian tugas yang baik pada pekerjaan yang harus didahulukan dan diselesaikan dengan segera.
 Beban pekerjaan bagian pemeliharaan semakin berat.
Program pemelihaaan peralatan :
 Penyusunan perencanan
 Mengatur jadwal waktu dan baban kerja sesuai dengan skala prioritas.
 Mengatur kartu perintah kerja dan kartu-kartu pemeliharaan setiap peralatan.
 Mengatur penggunaan suku cadang
 Mengatur program latihan (training)
 Mengatur distribusi waktu.

PENGAWASAN KUALITAS DAN INSPEKSI
Pengertian kualitas, terletak pada faktor standard yang ditetapkan, yang ditinjau dari dimensi tertentu yang bersifat subyektif.
Terdapat 4 tahap dalam pengawasan kualitas:
1. Penentuan kebijakan tentang penetapan kualitas sesuai dengan tuntutan pasar (konsumen).
2. Tahap penentuan disain tekhnis untuk mencapai target tuntutan pasar.
3. Tahap pembuatan, beberapa pengawasan kualitas bahan yang dipakai dan operasi produksi, sebagai perwujudan pelaksanaan tahap 1 dan 2.
4. Tahap penggunaan di lapangan.

PENGAWASAN KUALITAS DI DALAM PRODUKSI
Inspeksi merupakan penyusunan cara-cara pengukuran karakteristik kualitas dan memperbandingkannya dengan standard yang telah ditetapkan, pada tahap ini tindakan perbaikan belum dilaksanakan.
Pengawasan/pengendalian (kontrol) mengajukan pertanyaan-pertanyaan kapan, berapa kali dan berapakah jumlah barang yang akan di inspeksi.

BAGAN PENGAWASAN (CONTROL CHART)
Penyimpangan dibagi dalam 2 kategori :
• Penyimpangan-penyimpangan yang tidak dapat ditentukan
• Penyimpangan-penyimpangan yang dapat ditentukan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENENTUAN LOKASI PABRIK
Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan tempat untuk pabrik baru, yaitu:
• Dekat dengan pasar
• Dekat dengan bahan baku
• Ongkos transport
• Penyediaan tenaga kerja
• Penyediaan sumber tenaga/energi
• Lingkungan sekitar
• Iklim

CARA PENENTUAN LOKASI PABRIK
a. Cara Kualitatif
Cara ini merupakan cara yang paling sederhana yaitu cukup mengadakan penilaian kualitatif terhadap faktor-faktor yang dianggap memegang peranan pada setiap alternatif lokasi.
b. Cara Kuantitatif
Dua macam cara kuantitatif yaitu:
• Cara yang sederhana
Merupakan usaha mengkuantifikasi hasil analisis kualitatif yang telah dilakukan, dengan cara memberikan SCORE (Nilai) pada masing-masing criteria.
• Cara yang komplek
Cara ini menggunakan rumus-rumus matematika dan menggunakan model tertentu, yang banyak digunakan dalam OPERATION RESEARCH.
Model yang pada umumnya digunakan sebagai dasar penentuan lokasi pabrik adalah:
LINEAR PROGRAMMING dengan metode SIMPLEX

LAYOUT FASILITAS PRODUKSI
Layout fasilitas produksi adalah pengaturan dan penempatan alat-alat, tenaga kerja, dan kegiatan-kegiatan di dalam produksi.
Tujuan pokok dari layout pabrik yaitu:
 Untuk meminimumkan biaya pengangkutan dan penanganan.
 Untuk mempercepat dan melancarkan arus bahan-bahan.
 Untuk mendapatkan penggunaan ruang yang efisien baik bagi karyawan maupun untuk penyimpanan.
 Untuk melakukan pekerjaan yang efisien.
 Untuk memudahkan pengawasan pekerjaan bagi mandor.
Layout dibedakan menjadi dua macam yaitu:
- Process layout
Process layout disebut juga functional layout merupakan penyusunan fasilitas produksi (mesin-mesin) di mana mesin-mesin yang mempunyai fungsi sama ditempatkan pada tempat yang tertentu.
- Product layout
Product layout disebut juga layout garis merupakan pengaturan mesin-mesin dalam pabrik sesuai dengan arus proses produksinya. Penggunaan (penerapan) product layout ini akan ekonomis apabila memenuhi syarat-syarat:
 Volume produksi cukup sesuai dengan kapasitas penggunaan mesin dan peralatan yang dipasang.
 Permintaan akan barang yang dihasilkan cukup stabil
 Barang yang dihasilkan terstandardisir
 Komponen-komponen (suku cadang) dapat saling ditukarkan
 Penyediaan material yang ajeg.

Tuesday, October 26, 2010

Bab 7 Pemasaran

Bab 7
PEMASARAN
Pengertian Pemasaran
Pemasaran dan produksi merupakan fungsi pokok bagi perusahaan. Semua perusahaan berusaha memproduksi dan memasarkan produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Pemasaran merupakan keseluruhan dari pengertian tentang:
1. Penjualan
2. Perdagangan
3. Distribusi
Pemasaran adalah system keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Penciptaan Faedah Bagi Konsumen
Pemasaran adalah termasuk salah satu kegiatan dalam perekonomian dan membantu dalam penciptaan nilai ekonomi. Sedangkan nilai ekonomi itu sendiri akan menentukan harga barang dan jasa bagi individu-individu.
Selain pemasaran, kegiatan lain yang dapat menciptakan nilai ekonomi adalah:
1. Produksi yang membuat barang-barang
2. Konsumsi yang menggunakan barang-barang tersebut.

Faedah (utility) adalah kekuatan dari suatu produk atau jasa untuk memuaskan kebutuhan.
Perusahaan dapat menciptakan lima faedah, yakni:
1. Faedah Bentuk (Form Utility)
2. Faedah Waktu (Time Utility)
3. Faedah Tempat (Place Utility)
4. Feedah Milik (Ownership Utility)
5. Faedah Informasi (Information Utility)


Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan social bagi kelangsungan hidup perusahaan.

Pendekatan Studi Pemasaran
1. Pendekatan serba fungsi
2. Pendekatan serba lembaga
3. Pendekatan serba barang
4. Pendekatan serba manajemen
5. Pendekatan serba sistem

Pendekatan Serba Fungsi
Fungsi pokok pemasaran:
1. Penjualan
2. Pembelian
3. Pengangkutan
4. Penyimpanan
5. Pembelanjaan
6. Penanggungan Risiko
7. Standardisasi dan Grading
8. Pengumpulan Informasi Pasar

Pendekatan Serba Lembaga
o Penyedia bahan/supplier yang menyediakan bahan kepada produsen
o Produsen yang mengolah bahan menjadi barang jadi
o Perantara Pedagang
o Perantara Agen
o Perusahaan Saingan
o Pembeli Akhir

Pendekatan Serba Barang
Pendekatan serba barang atau disebut juga pendekatan organisasi industri, merupakan suatu pendekatan pada pemasaran yang melibatkan studi tentang bagaimana barang-barang tertentu berpindah dari titik produksi ke konsumen akhir dan konsumen industry.

Pendekatan Serba Manajemen
Pendekatan serba manajemen mempelajari pemasaran dengan menitikberatkan pada pendapat manajer serta keputusan yang mereka ambil.

Pendekatan Serba Sistem
Pendekatan serba sistem atau pendekatan sistem total ini mencakup elemen-elemen yang luas dalam sistem pemasaran, termasuk keempat pendekatan di muka.
Sumber pemasaran adalah kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran, barang, jasa, ide, orang, dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh, dan membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya.

Struktur Organisasi Pemasaran
Sebagai salah satu fungsi pokok dalam perusahaan, pemasaran dipegang oleh seorang manajer pemasaran yang kebanyakan bertanggung jawab pada direktur perusahaan. Manajer pemasaran membawahi sejumlah individu yang di kelompokkan ke dalam dua sub bagia, yaitu:
1. Sub bagian perencanaan pemasaran dan pelayanan staf penunjang
2. Sub bagian penjualan umum
PASAR
Pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja, dan kemauan untuk membelanjakannya.
Tiga unsure penting yang terdapat dalam pasar:
1. Orang dengan segala keinginannya
2. Daya beli mereka
3. Kemauan untuk membelanjakan uangnya.

Macam-macam Pasar
1. Pasar Konsumen
2. Pasar Industri
3. Pasar Penjual
4. Pasar Pemerintah

Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen.

Marketing Mix dan Produk
Marketing mix adalah kombinasi dari empat variable atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni: produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi.

Pengertian Barang
Barang/Produk adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya.

Penggolongan Barang menurut Tingkat Pemakaian dan Kekongkritannya
1. Barang Tahan Lama
2. Barang tidak Tahan Lama
3. Jasa






Penggolongan Barang menurut Tujuan Pemakaiannya oleh si Pemakai
1. Barang Konsumsi
o Barang Konvenien
o Barang Shopping
o Barang Spesial
2. Barang Industri
o Bahan Baku
o Komponen dan Barang Setengah Jadi
o Perlengkapan Operasi
o Instalasi
o Peralatan Ekstra
Siklus Kehidupan Barang (Product Life Cycle)
1) Tahap Perkenalan
2) Tahap Pertumbuhan
3) Tahap Kedewasaan dan kejenuhan
4) Tahap Kemunduran

Merk
Brand adalah suatu nama, istilah simbul, atau disain (rancangan), atau kombinasinya yang dimaksudkan untuk member tanda pengenal barang atau jasa dari seorang penjual atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari barang-barang yang dihasilkan oleh pesaing.

Saluran Pemasaran
Saluran distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri.

Alternatif Saluran Distribusi untuk Barang Konsumsi dan Barang Industri
Perantara adalah individu lembaga bisnis yang beroperasi di antara produsen dan konsumen atau pembeli industri. Macam-macam perantara:
1) Pedagang Besar yang menjual barang kepada pengecer, pedagang besar lain, atau pemakai industry.
2) Pengecer yang menjual barang kepada konsumen atau pembeli akhir.
3) Agen yang mempunyai fungsi hampir sama dengan pedagang besar meskipun tidak berhak memiliki barang yang dipasarkan.
Pedagang besar untuk industri sering disebut distributor industri.
o Saluran 1: Bentuk saluran distribusi yang paling pendek dan paling sederhana adalah saluran distribusi dari produsen ke konsumen, tanpa menggunakan perantara.
o Saluran 2: Disebut sebagai saluran distribusi langsung. Pengecer besar langsung melakukan pembelian pada produsen.
o Saluran 3: Dinamakan sebagai saluran distribusi tradisional. Produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang besar saja, tidak menjual kepada pengecer.
o Saluran 4: Produsen sering menggunakan agen sebagai perantara untuk menyalurkan barangnya kepada pedagan besar yang kemudian menjualnya kepada took-toko kecil.
o Saluran 5: Produsen memilih agen (agen penjualan atau agen pabrik) sebagai penyalurnya.
o Saluran 6: Saluran distribusi barang industri dari produsen ke pemakai industri ini merupakan saluran yang paling pendek.
o Saluran 7: Produsen barang-barang jenis perlengkapan operasi dan peralatan ekstra kecil dapat menggunakan distributor industry untuk mencapai pasarnya.
o Saluran 8: Dipakai oleh perusahaan dengan pertimbangan bahwa unit penjualanny terlalu kecil untuk dijual secara langsung.
o Saluran 9: Dipakai oleh produsen yang tidak memiliki departemen pemasaran.

Saluran Distribusi Ganda
Faktor-faktor:
1) Jenis Barang yang dipasarkan
2) Produsen yang menghasilkan produknya
3) Penyalur yang bersedia ikut mengambil bagian.
4) Pasar yang dituju
Perantara Saluran
Jenis-jenis perantara:
1) Pedagang Besar
2) Pengecer
3) Agen

Pedagang Besar
Pedagang besar merupakan salah satu lembaga saluran yang penting, terutama untuk menyalurkan barang konsumsi.
o Pedagang besar dengan fungsi penuh yaitu pedagang besar yang melaksanakan seluruh fungsi pemasaran.
o Pedagang besar dengan fungsi terbatas yaitu pedagang besar yang hanya melaksanakan satu atau beberapa fungsi pemasaran.

Pengecer
Jenis-jenis pengecer:
1) General Merchandise Store : Sebuah took yang menjual berbagai macam barang atau berbagai macam product line.
2) Single-line Store : Dihubungkan dengan kelompok barang-barang yang dijual.
3) Specially Store : Barang yang dijualnya lebih terbatas, hanya meliputi sebagian dari product line saja.

Agen
Jenis-jenis Agen:
1) Agen penjualan yang mempunyai tugas utama mencarikan pasar bagi produsen
2) Agen pembelian yang mempunyai tugas utama mencarikan penyedia/supplier bagi para pembeli.
3) Agen pengangkutan yang mempunyai tugas utama menyampaikan barang dari penjual kepada pembelinya.


Jumlah Perantara dalam Saluran
1) Distribusi Intensif:suatu strategi yang digunakan oleh perusahaan dengan menggunakan sebanyak mungkin penyalur untuk mencapai konsumen, agar kebutuhan mereka cepat terpenuhi.
2) Distribusi Selektif:Suatu strategi yang digunakan oleh perusahaan dengan menggunakan sejumlah pedagang besar dan pengecer yang terbatas dalam daerah geografis tertentu.
3) Distribusi Eksklusif: Suatu strategi yang digunakan oleh perusahaan dengan hanya menggunakan satu pedagang besar atau pengecer di daerah pasar tertentu.

Distribusi Fisik
Distribusi Fisik dipakai untuk menggambarkan luasnya kegiatan pemindahan suatu barang ke tempat tertentu pada saat tertentu.
1) Pengangkutan: sebagai pemindahan barang melalui suatu jalan atau jalur yang mengambil tempat diantara lembaga-lembaga saluran, atau antara lembaga saluran dengan konsumen.
i. Penggolongan sesuai dengan metode pengangkutannya
o Angkutan dengan truk
o Angkutan dengan kereta api
o Angkutan dengan pipa
o Angkutan dengan pesawat udara
o Angkutan dengan kapal
ii. Penggolongan sesuai dengan bentuk hukumnya
o Agen pengangkutan umum yaitu unit usaha angkutan umum yang memiliki rute, jam perjalanan, dan jumlah rit tertentu.
o Agen pengangkutan kontrak yaitu unit usaha angkutan yang beroperasi dalam jumlah pengangkutan terbatas dan didasarkan dengan suatu kontrak.
o Agen pengangkutan sendiri yaitu unit usaha angkutan yang ditangani dan diatur sendiri oleh pabrik/produsennya.
o Perantara angkutan yaitu unit usaha angkutan yang tidak memiliki fasilitas pengangkutan sendiri.
2) Penyimpanan
Perusahaan dapat menyewa fasilitas penyimpanan pada lembaga lain yang disebut gudang umum (public worehouse).

Penentuan Harga
Harga adalah sejumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Salah satu prinsip bagi manajemen dalam penentuan harga adalah menitik beratkan pada kemauan pembeli untuk harga yang telah ditentukan dengan jumlah yang cukup untuk menutup ongkos-ongkos dan menghasilkan laba

Fator-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Harga
o Kondisi perekonomian
o Penawaran dan permintaan
o Elastisitas permintaan
o Persaingan
o Biaya
o Tujuan manajer
o Pengawasan Pemerintah

Metode-metode Penetapan Harga
1.Penetapan harga biaya plus: Harga jual perunit ditentukan dengan menghitung jumlah seluruh biaya perunit ditambah jumlah tertentu untuk menutup laba yang dikehendaki pada unit tersebut (disebut marjin)
Biaya Total + Marjin = Harga Jual

2.Penetapan harga Mark-Up: Pedagang yang membeli barang-barang dagangan akan menentukan harga jualnya setelah menambah harga beli dengan sejumlah mark-up.
Harga Beli + Mark-up = Harga Jual
Mark-up merupakan kelebihan harga jual di atas harga belinya.
3.Penetapan Harga break-even
Metode penetapan harga break-even dapat diterapkan menggunakan beberapa anggapan yaitu:
1.Seluruh biaya dapat digolongkan kedalam biaya variabel dan biaya tetap
2. Seluruh barang yang diproduksi akan terjual
3. Biaya variabel perunitnya tetap

4.Penetapan Harga dalam Hubungannya dengan Pasar
Penentuan harga tidak didasarkan pada biaya,tetapi justru harga yang menentukan biaya bagi perusahaan

Politik Penetapan Harga
1.Penetapan harga psikhologis
2.Pricelining
3.Potongan harga
4.Penetapan harga geografis

Promosi dan Periklanan
Promosi merupakan salah satu variabel marketing mix yang digunakan oleh perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya.arus informasi:Arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran
Kegiatan yang ada dalam promosi:
o Periklanan : Komunikasi non-individu dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non-laba, serta individu-individu.
o Personal selling : interaksi antar individu, saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai, atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain.
o Promosi Penjualan
o Publisitas dan hubungn masyarakat : salah satu kegiatan promosi yang dilakukan melalui suatu media.

Friday, October 22, 2010

Bab 5_Disain dan Perilaku Organisasi

BAB 5
DISAIN DAN PERILAKU ORGANISASI
• Pengertian Organisasi
Menurut Boone dan Kurtz, Organisasi adalah suatu proses tersusun yang orang-orangnya berinteraksi untuk mencapai tujuan.
Definisi organisasi itu mencakup tiga elemen pokok, yaitu:
1. Interaksi Manusia
2. Kegiatan Mengarah pada Tujuan dan
3. Struktur
• Organisasi Formal dan Informal
Kebutuhan akan organisasi meningkat dengan meningkatnya jumlah karyawan.
 Organisasi Formal
Organisasi formal merupakan system tugas, hubungan wewenang, tanggung jawab, dan pertanggungjawaban yang dirancang oleh manajemen agar pekerjaan dapat dilakukan.
Struktur informal ini dibuat untuk meliput pekerjaan yang harus dilakukan dan memberikan suatu kerangka bagi perilaku pekerja. Organisasi formal merupakan bagian yang dapat dilihat pada bagan organisasi, sedangkan organisasi informal tidak.



Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam penyusunan struktur organisasi formal adalah :
1. Wewenang
2. Tanggung Jawab
3. Pertanggungjawaban
4. Delegasi dan
5. Koordinasi
 Organisasi Informal
Organisasi informal adalah suatu jaringan hubungan pribadi dan social yang mungkin tidak dilakukan atas dasar hubungan wewenang formal. Komunikasi yang terjadi dalam organisasi informal berjalan dengan cepat dari mulut ke mulut. System komunikasi ini disebut system tanaman rambat.
Dalam kelompok kerja terdapat tiga kategori karyawan, yaitu:
1. Anggota-anggota Kelompok Dalam (Inner Group)
2. Anggota-anggota Kelompok Pinggirt (Fringe Group)
3. Anggota-anggota Kelompok Luar (Out Group)
• Sentralisasi Vs Desentralisasi
 Organisasi yang Disentralisir
Sebuah perusahaan yang mengambil kebijakan menempatkan wewenang pengambilan keputusan utama dan pengendalian ditangan beberapa eksekutif puncak disebut organisasi manajemen yang disentralisir. Jadi, organisasi manajemen yang disentralisir merupakan sebuah system yang wewenang serta pengendaliannya di pegang di suatu pusat, biasanya eksekutif puncak.

Beberapa kebaikan organisasi yang disentralisir adalah:
1. Bahwa pengendalian yang lebih efektif dapat dilakukan
2. Cenderung memperpendek jangka pengambilan keputusan dan
3. Memungkinkan bagi seluruh unit untuk mengikuti suatu rencana tindakan yang seragam.
Sedangkan keburukannya antara lain :
1. Jika perusahaan berkembang dengan pesat, maka beban kerja pada eksekutif puncak menjadi terlalu banyak
2. Organisasi yang disentralisir hanya memberi pengalaman sedikit kepada para manajer muda dalam pengambilan keputusan.
Sebenarnya semua keputusan penting diambil oleh manajemen puncak.
• Organisasi yang Didesentralisir
Manajemen yang didesentralisir merupakan suatu usaha sistematis untuk mendelegasikan kepada jenjang bawah semua wewenang kecuali yang harus dilaksanakan pada jenjang tertinggi. Beberapa perusahaan mendesentralisir pengambilan keputusannya karena mengetahui bahwa kondisi dari pabrik ke pabrik berbeda.
• Struktur Organisasi dan Penyusunannya
Setiap struktur organisasi akan lebih dulu memusatkan perhatian pada kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan.




• Pembentukan Sruktur Organisasi
Struktur organisasi formal didasarkan pada analisa dari tiga elemen kunci setiap organisasi, yaitu:
1. Interaksi Kemanusiaan
2. Kegiatan yang terarah ke tujuan
3. Struktur
Manajemen harus mengkoordinir kegiatan-kegiatan karyawan untuk mencapai tujuan organisasi.
• Hierarki Tujuan
Hierarki tujuan organisasi berlingkup dari tujuan perusahan krseluruhan sampai tujuan –tujuan khusus yang ditetapkan untuk masing-masng karyawan. Tujuan-tujuan yang lebih luas menyangkut kemampulabaan, penjualan, pangsa pasr, dan jasa dipecah ke dalam tujuan-tujuan untuk masing-masing divisi, masing-masing pabrik, masing-masing departemen, masing-masing kelompok kerja, dan masing-masing karyawan individual.
• Departementalisasi
Pembentukan struktur organisasi dimulai dengan penganalisisan kegiatan-kegiatan utama organisasi. Di kebanyakan parusahaan kegiatan ini berupa produksi, pemasaran,pembelanjaan, dan pesonalia.
• Wewenang dan Tanggung Jawab
Dengan tumbuhnya organisasi, manajer harus menugaskan kegiatannya kepada bawahan agar dapat mencurahkan waktunya pada fungsi-fungsi manjerial. Tindakan menugaskan kegiatan kepada bahwa ini disebut pendelegasian.


• Berapa Banyak Bawahan yang Harus Ada di Bawah Seorang Manajer ?
Salah satu alasan untuk departementalisasi adalah terbatasnya jumlah kegiatan yang dapat dilakukan oleh manajer di samping juga jumlah bawahan yang dapat di supervisi secara efektif. Rentangan pengendalian (span of control) merupakan jumlah optimal bawahan yang dapat dikelola oleh seorang manajer.
Faktor-faktor kritis dalam menentukan rentangan pengendalian yang optimal adalah:
1. Jenis pekerjaan
2. Pelatihan karyawan
3. Kemampuan manejer
4. Efektifitas komunikasi
• Menjamin Komunikasi yang Efektif
Pesan-pesan, banyak yang diberikan secara tertulis melalui beberapa jenjang dalam organisasi. Pengirim pesan harus mengetahui siapa penerimanya dan harus yakin bahwa pesan itu ditulis secara jelas serta dapat ditafsirkan secara benar.
• Menghindari Pertumbuhan Organisasi yang Tidak Perlu
Dengan meningkatnya kekomplekan dan ukuran organisasi muncul kecenderungan untuk menambah personalia atasan dan spesialis.
Penyebab terjadi kecenderungan untuk menambah karyawan pada tingkat yang lebih tinggi dibanding peningkatan pekerjaan terletak pada:
1. Keinginan manejer sendiri untuk membangun “Kerajaan“ dengan menambah bawahan
2. Kerja tulis yang diciptakan oleh adanya kesempatan kerja dari karyawan tambahan.

• Bentuk-bentuk Struktur Organisasi
 Organisasi Garis
Kebaikan Organisasi Garis
1. Adanya kesatuan dalam pimpinan dan perintah
2. Pimpinan dapat lebih cepat dalam mengambil keputusan, sebab tidak perlu membicarakannya dengan orang lain.
3. Pimpinan dapat lebih cepat dalam memberikan perintah, sebab perintah tersebut dapat diberikan langsung pada bawahan.
4. Menghemat biaya, sebab pengawasan dari berbagai kegiatan hanya dilakukan oleh seorang saja.
Keburukan Organisasi Garis
1. Sering terdapat birokrasi yang menghambat jalannya perusahaan.
2. Tidak adanya spesialisasi menyebabkan tugas yang berat bagi para petugas sehingga kurang efisien.
3. Kurangnya kerjasama di antara masing-masing bagian.
• Organisasi Garis dan Staf
Organisasi garis dan staf ini merupakan kombinasi yang diambilkan dari keuntungan-keuntungan adanya pengawasan secara langsung dan spesialisasi dalam perusahaan. Hubungan antara pimpinan dengan bawahan langsung dinamakan hubungan garis. Jika, hubungan mereka tidak langsung, maka dalam hal ini manajer-manajer tersebut bertindak sebagai staf, dan hubungan yang terjadi adalah hubungan staf.



Kebaikan Organisasi Garis dan Staf
1. Pimpinan lebih leluasa dalam memberikan saran terhadap tugas khusus di luar bagiannya.
2. Staf dapat membantu untuk mengatasi berbagai persoalan sehingga akan memperingan pekerjaan dan meningkatkan efisiensi kerja.
3. Staf dapat mendidik para petugas
4. Adanya kesatuan dalam pimpinan sehingga menciptakan aliran kekuasaan dengan jelas.
Keburukan Organisasi Garis dan Staf
1. Kadang-kadang staf tidak lagi member saran tetapi perintah, sehingga dapat menimbulkan pertentangan dengan manajer pada bagian yang bersangkutan.
2. Dapat menimbulkan anggapan pada petugas untuk lebih pecaya kepada staf daripada atasannya.
3. Staf dapat ikut disalahkan apabila saran yang diberikan tidak memberikan hasil.
• Kebaikan Organisasi Fungsional
1. Masing-masing fungsi di pegang oleh orang yang ahli dalam bidangnya sehingga terdapat keserasian antara tugas dan keahliannya.
2. Tugas para manajer menjadi lebih ringan dengan adanya pembagian fungsi.





• Keburukan Organisasi Fungsional
1. Membingungkan para pekerja karena tidak ada kesatuan dalam pimpinan dan perintah.
2. Tidak ada hubungan garis secara langsung dengan atasan.
3. Kesulitan-kesulitan yang timbul tidak dapat secara cepat diatasi.
4. Kurangnya koordinasi sering menimbulkan perselisihan di antara para manajer.
 Organisasi Komite
Untuk membentuk komite haruslah memperhatikan syarat-syarat berikut ini:
1. Suasananya santai dan bersifat informal.
2. Semua anggota komite ikut ambil bagian dalam membicarakan tugas-tugasnya.
3. Komite mengetahui tentang tugas-tugas yang di bebankan kepadanya.
4. Masing-masing anggota komite bersedia mendengarkan pendapat anggota yang lain.
5. Keputusan diambil secara konsensus.
6. Masing-masing anggota bebas mengemukakan pendapat.
7. Ketua komite tidak mempunyai Kekuasaan atas yang lain.







• Kebaikan Komite
1. Merupakan sebuah forum Untuk saling bertukar pendapat di antara beberapa anggota.
2. Keputusan ditentukan bersama-sama sehingga dapat memberikan hasil yang lebih baik.
3. Menciptakan koordinasi yang lebih baik.
4. Meningkatkan pengawasan karena macam-macam komite tersebut dapat berhubungan langsung dengan para pelaksana.
• Keburukan Komite
1. Kesulitan dalam mempersiapkan pertemuan karena masing-masing anggota sibuk dengan pekerjaannya.
2. Keharusan untuk berkompromi.
3. Sering menimbulkan kesimpang-siuran dalam organisasi.
4. Tidak mempunyai kekuasaan untuk mendukung saran-saran yang diberikan.
• Organisasi Matrik
Kebaikan Organisasi Matrik
1. Luwes
2. Memberikan metode untuk memusatkan perhatian pada masalah-masalah utama yang spesifik atau persoalan-persoalan teknis yang unik.
3. Memberikan alat inovasi tanpa mengganggu struktur organisasi yang ada.


Keburukan Organisasi Matrik
1. Beberapa masalah dapat muncul klarena pendekatan ini melanggar prinsip kesatuan perintah tradisional (satu atasan untuk masing-masing individu).
2. Manajer proyek dapat menjumpai kesulitan dalam mengembangkan tim terpadu dari orang-orang yang berasal dari bagian-bagian yang berbeda.
3. Konflik dapat muncul antara manajer proyek dengan manajer bagian lain.
• Perilaku Keorganisasian
 Kelompok Kerja
Dalam organisasi bisnis kelompok kerja itu merupakan sekumpulan karyawan yang secara bersama-sama mempunyai pekerjaan serupa (umum) dan melihat diri mereka sebagai satu kelompok.
Kebutuhan-kebutuhan itu dapat berupa:
1. Kebutuhan Berkomunikasi
2. Kebutuhan mempertahankan harga diri dan kepentingan ekonomi serta
3. Kebutuhan akan keamanan atau perlindungan.
Keanggotaan dalam berbagai kelompok akan bergantung pada banyak hal, yaitu:
1. Keakraban satu sama lain
2. Kepentingan bersama
3. Pekerjaan Serupa dan
4. Persahabatan
• Motivasi
Motivasi merupakan motif intern yang menyebabkan orang berperilaku seperti yang mereka lakukan.
• Jenjang Kebutuhan Karyawan
Teori motivasi dari Maslow menekankan dua ide dasar yaitu:
1. Orang mempunyai banyak kebutuhan, tetapi hanya kebutuhan-kebutuhan yang belum terpenuhi saja yang dapat mempengaruhi perilaku manusia.
2. Kebutuhan manusia dikelompokkan dalam sebuah hierarki kepentingan.
Kebutuhan yang harus dipenuhi:
1. Kebutuhan Fisiologis
2. Kebutuhan Perlindungan
3. Kebutuhan Sosial
4. Kebutuhan Harga diri
5. Perwujudan Diri.
• Pekerjaan dan Sikap Jabatan
Kepuasan jabatan mungkin merupakan sikap jabatan yang paling banyak diteliti. Ini mencakup sikap ke arah supervise kerja, pembayaran,mitra karyawan, dan promosi. Kepuasan jabatan telah dikaitkan dengan perputaran dan absentiisme dalam angkatan kerja. Moral merupakan sikap umum dari angkatan kerja dalam sebuah perusahaan terhadap jabatan mereka. Sedangkan kepuasan jabatan merupakan istilah lain yang memberikan arti banyak tentang hal yang sama.
• Kepemimpinan
Kepemimpinan itu berkaitan dengan pengarahan kepada karyawan untuk melakukan pekerjaan. Ini menjadi bagian penting dalam memahami perilaku kerja. Beberapa penelitian telah memperlihatkan bahwa tidak ada “satu cara terbaik” untuk memimpin karyawan. Ini bergantung pada pemimpinnya, karyawan, dan situasi yang ada.

Saturday, October 16, 2010

Bab 4_Manajemen Umum

BAB 4
MANAJEMEN UMUM
Pengertian Manajemen
• Arti dan Fungsi Manajemen
Manajemen adalah ilmu dan seni merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasikan, serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Manajemen mempunyai lima fungsi:
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pengarahan
4. Pengkoordinasian
5. Pengawasan
Mekanisme kerja dari fungsi-fungsi manajemen tersebut dimulai dengan adanya keinginan, kebutuhan, serta informasi. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sebuah lembaga tentu mempunyai tujuan, dan untuk mencapai tujuan tersebut perlulah dibuat perencanaan terlebih dahulu. Secara garis besar, perencanaan ini menggambarkan tentang:
a. Apa
b. Bagaimana
c. Mengapa dan
d. Kapan akan dilakukan
Jadi untuk mencapai tujuan harus ada kegiatan, dimana kegiatan-kegiatan yang sama disatukan di dalam suatu wadah yang disebut fungsi. Oleh karena itu fungsi-fungsi yang berbeda-beda ini perlu dikoordinasikan sedemikian rupa, agar tidak terdapat kontradiksi antara fungsi yang satu dengan lainnya untuk menuju kepada sasaran yang sama.
Untuk menghilangkan atau menjaga agar penyimpangan yang terjadi tidak terlampau jauh dari rencananya, maka perlulah diadakan pengawasan/pengendalian.
• Jenjang Manajemen
Ketiga jenjang manajemen adalah:
1. Manajemen Puncak atau Manajemen eksekutif
2. Manajemen Madya atau Manajemen Administratif dan
3. Manajemen Operasional atau Manajemen Supervisori
• Latar Belakang Sejarah Manajemen
Berawal dari Eropa meskipun secara riil manajemen itu sudah ada sebelumnya di Eropa maupun di benua-benua lain.
• Gerakan Manajemen Ilmiah
Perusahaan yang ingin maju selalu berusaha mendapatkan cara-cara yang efisien untuk mengelola produktivitas dan pada saat yang sama menurunkan biaya produksi.
Sejak pemunculan bukunya tahun 1911, Taylor dikenal sebagai bapak dari gerakan manajemen ilmiah. Buku yang diterbitkannya berjudul The Principles of Scientific Management. Dalam bukunya Taylor mengemukakan beberapa prinsip manajemen ilmiah untuk melakukan pekerjaan dengan efisien. Prinsip-prinsip tersebut adalah:
1. Prinsip 1: Semua pekerjaan dapat diobservasi dan dianalisis guna menentukan stu cara terbaik untuk menyelesaikannya.
2. Prinsip 2: Orang yang tepat untuk memangku jabatan dapat dipilih dan dilatih secara ilmiah.
3. Prinsip 3: Kita dapat menjamin bahwa cara terbaik tersebut diikuti dengan menggaji pemegang jabatan dengan dasar insentif, yaitu menyamakan gaji dengan hasil kerjanya.
4. Prinsip 4: Menempatkan manajer dalam perencanaan, persiapan dan pemeriksaan pekerjaan.
• Sekolah-sekolah tentang Pemikiran Manajemen
1. Sekolah Klasik
2. Sekolah Perilaku
3. Sekolah Ilmu Manajemen
4. Analisis Sistem
5. Manajemen Hasil
• Perencanaan
Perencanaan merupakan fungsi terpenting di antara semua fungsi-fungsi manajemen yang ada. Adapun sifat-sifat yang lain dari fungsi perencanaan adalah: Sumbangan terhadap tujuan serta efisiensi dari rencana itu sendiri.
• Bentuk-bentuk Perencanaan
a. Tujuan (Objective)
b. Kebijakan (Policy)
c. Strategi
d. Prosedur
e. Aturan (Rule)
f. Program
• Kegunaan Perencanaan
a. Mengurangi Ketidakpastian serta Perubahan pada Waktu Mendatang
b. Mengarahkan Perhatian pada Tujuan
c. Memperingan Biaya
d. Merupakan Sarana untuk Mengadakan Pengawasan
• Langkah-langkah Penyusunan Perencanaan
a. Menetapkan Tujuan
b. Menyusun Anggapan-anggapan (Premising)
c. Menentukan Berbagai Alternatif Tindakan
d. Mengadakan Pernilaian terhadap Alternatif-alternatif Tindakan yang Sudah Dipilih
e. Mengambil Keputusan
f. Menyusun Rencana Pendukung
• Perencanaan Merupakan Proses Pendekatan yang Rasional
Perencanaan merupakan suatu proses pendekatan yang rasional untuk waktu yang akan datang.
• Jangka Waktu Perencanaan
a. Perencanaan Jangka Panjang
b. Perencanaan Jangka Menengah
c. Perencanaan Jangka Pendek
• Faktor-faktor yang Membatasi Perencanaan
a. Sulitnya Mencari Anggapan Secara Teliti
b. Perubahan yang Sangat Cepat
c. Kekakuan Internal
d. Kekakuan Eksternal
e. Waktu dan Biaya

• Pengambilan Keputusan
a. Syarat Pengambilan Keputusan
1. Harus berusaha untuk dapat mencapai suatu tujuan yang tidak terpenuhi tanpa melalui tindakan yang positif.
2. Harus dapat mengetahui dengan jelas tentang tujuan-tujuan manakah yang dapat dicapai beserta segala kekurangannya.
3. Harus mempunyai kemampuan untuk mengadakan analisis dan pernilaian berbagai alternatif sesuai dengan tuntutan-tuntutan untuk mencapai tujuan.
4. Harus bersikap optimis dan mempunyai kemauan yang kuat untuk memilih alternatif yang paling baik.
b. Alat Pengambilan Keputusan
1. Operation Research
2. Teori Probabilitas
3. Linear Progamming
4. Analisis Resiko
5. Pohon Keputusan (Decision Tree)
• Pengorganisasian
Setiap organisasi memiliki tiga komponen pokok, yaitu : personalia, fungsi, dan factor-faktor fisik, yang semuanya ini merupakan sarana untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jadi komponen-komponen tersebut mencerminkan adanya tugas-tugas yang harus dilakukan, manusia yang melaksanakan tugas, dan adanya peralatan-peralatan yang dapat digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut. Hubungan-hubungan yang timbul di dalam organisasi dapat berbentuk: hubungan informal dan hubungan formal.

• Pola Hubungan antar Komponen Organisasi
Antara tujuan, fungsi, tanggung jawab, wewenang, serta pertanggung-jawaban mempunyai hubungan yang erat, dan berkaitan satu dengan lainnya.
• Rentangan Kekuasaan
Munculnya rentangan kekuasaan ini disebabkan oleh adanya keterbatasan pada kemampuan seseorang. Banyak sedikitnya frekuensi hubungan antara pimpinan dengan bawahan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
a) Latihan dari Bawahan
b) Pendelegasian Wewenang
c) Perencanaan
d) Teknik Komunikasi
• Dasar-dasar Penggolongan Bagian di dalam Organisasi
a) Didasarkan pada Suatu Angka
b) Didasarkan Pada Waktu
c) Didasarkan pada Fungsi Perusahaan
d) Didasarkan pada Luas Daerah Operasi
e) Didasarkan pada Jenis Barang yang Dihasilkan
f) Didasarkan pada Jenis Langganan
• Karakteristik Struktur Organisasi
a) Keseimbangan dalam Organisasi
b) Fleksibel

• Pengarahan
a) Prinsip-prinsip Pengarahan
Pengarahan merupakan aspek hubungan manusiawi dalam kepemimpinan yang mengikat para bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaganya secara efektif serta efisien untuk mencapai tujuan.
Prinsip pengarahan:
1. Prinsip mengarah kepada Tujuan
2. Prinsip Keharmonisan dengan Tujuan
3. Prinsip Kesatuan Komando
b) Cara-cara Pengarahan
1. Orientasi
2. Perintah
3. Delegasi Wewenang
• Komunikasi
a. Di dalam komunikasi terdapat hubungan antara orang dengan orang, orang dengan lembaga dan sebaliknya.
b. Hubungan yang timbul di dalam komunikasi itu digunakan untuk menyalurkan gagasan, pendapat, atau informasi.
c. Komunikasi berguna untuk menciptakan hubungan yang serasi dan menciptakan saling pengertian.
d. Untuk mengadakan komunikasi, dapat digunakan kata-kata, surat, kode atau symbol.

Prinsip Komunikasi :
1. Komunikasi Harus Jelas
2. Prinsip Integritas
3. Prinsip Penggunaan Organisasi Informal
• Motivasi
Dua bentuk motivasi:
1. Motivasi Positif
2. Motivasi Negatif
Perlu diperhatikan masalah-masalah seperti berikut:
1. Kreativitas dipandang sebagai dasar penentuan kualitas seseorang.
2. Masalah kreativitas ini muncul bilamana seseorang menghadapi problema yang memerlukan pemecahan.
• Pengkoordinasian
a. Prinsip-prinsip Koordinasi
1. Prinsip Kontak Langsung
2. Prinsip Penekanan pada Pentingnya Koordinasi
3. Hubungan Timbal Balik di antara faktor-faktor yang ada
b. Pelaksanaan Fungsi Koordinasi
1. Menjamin bahwa kondisi lingkungan dapat membantu untuk memberikan fasilitas bagi terlaksananya koordinasi.
2. Memastikan apakah masing-masing individu sudah mengetahui prinsip-prinsip koordinasi.
• Pengawasan
Dengan pengawasan dapat mengukur seberapa jauh hasil yang telah dicapai sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
• Langkah-langkah Pengawasan
1. Menciptakan Standard
2. Membandingkan Kegiatan yang dilakukan dengan Standard
3. Melakukan Tindakan Koreksi
• Syarat-syarat Pengawasan yang Baik
1. Pengawasan harus mendukung sifat dan kebutuhan kegiatan (aktivitas)
2. Pengawasan harus melaporkan setiap penyimpangan yang terjadi dengan segera
3. Pengawasan harus mempunyai pandangan ke depan
4. Pengawasan harus obyektif, teliti dan sesuai dengan standard yang digunakan
5. Pengawasan harus luwes/fleksibel
6. Pengawasan harus serasi dengan pola organisasi
7. Pengawasan harus ekonomis
8. Pengawasan harus mudah dimengerti
9. Pengawasan harus diikuti dengan perbaikan/koreksi

Wednesday, October 13, 2010

Bab 2_ Lingkungan Perusahaan

Bab 2
LINGKUNGAN PERUSAHAAN

• Pengaruh Lingkungan Terhadap Perusahaan
Kondisi bisnis banyak berpengaruh pada kehidupan kita. Oleh karena itu perusahaan-perusahaan mempunyai beberapa tanggung jawab pada kehidupan dan kesejahteraan manusia. Istilah tanggung jawab sosial menunjukkan pertimbangan manajemen tentang pengaruh-pengaruh sosial di samping juga pengaruh ekonomi dari keputusan-keputusannya.

• Pengertian Lingkungan Perusahaan
Lingkungan perusahaan dapat diartikan sebagai keseluruhan dari factor-faktor ekstern yang mempengaruhi perusahaan baik organisasi maupun kegiatannya. Sedangkan arti lingkungan secara luas mencakup semua faktor ekstern yang mempengaruhi individu, perusahaan, dan masyarakat. Faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan tersebut adalah luas dan banyak ragamnya, termasuk aspek-aspek ekonomi, politik, sosial, etika hukum, dan ekologi/fisik dan sebagainya, masing-masing faktor saling menunjang dan saling mempengaruhi.

• Perusahaan Dalam Masyarakat yang Pluralistik
Masyarakat sekarang mempunyai pengaruh yang kuat dan bermacam-macam, dan berbagai kelompok yang ada dimotivasi oleh minatnya sendiri. Perusahaan sangat bergantung pada masyarakat untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan, dan sikap masyarakat terhadap perusahaan sangat berpengaruh pada cara kegiatan serta pelayanan perusahaan tersebut.

Masyarakat Pluralistik adalah kombinasi dari berbagai kelompok yang mempengaruhi lingkungan perusahaan. Pluralisme mencerminkan usaha manusia untuk mempertemukan kebutuhan dan kepentingan dari berbagai organisasi.


• Kesan Negatif Tentang Perusahaan
Kesan negatif tentang perusahaan antara lain menyangkut penyelewengan pajak, penyelundupan barang, penyogokan kepada pejabat pemerintah, periklanan yang menipu, kebocoran pabrik yang berbahaya, pembayaran-pembayaran yang tidak legal.

• Usaha-usaha untuk memperbaiki Kesan Negatif
Untuk memperbaiki kesan negatif dari masyarakat terhadap perusahaan, tentunya perusahaan harus tidak menciptakan masalah-masalah yang negatif serta perlu melaksanakan kegiatan hubungan masyarakat (humas) yang efektif. Saran dari pemerintah dan keluhan dari masyarakat harus diperhatikan. Kegiatan humas yang baik harus dapat menciptakan komunikasi dua arah yang serasi antara perusahaan dengan pemerintah dan masyarakat, bukannya hanya berpropaganda saja.

• Lingkungan Fisik, Energi, Dan Konservasi
Sudah dirasakan semakin besarnya polusi udara dan air . bahkan di beberapa bagian kota Yogyakarta yang tidak begitu besar juga dirasakan adanya pencemaran air tanah karena kondisi pemukiman yang terlalu padat serta pembuangan limbah yang terlalu dekat dengan sumber air.

• Ekologi
Ekologi adalah suatu ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan lingkungannya. Kualitas lingkungan kita sudah semakin menurun. Hal ini terutama disebabkan oleh kombinasi dari tiga faktor:
1. Semakin meningkatnya konsentrasi penduduk
2. Perkembangan teknologi baru
3. Semakin meningkatnya kemakmuran ekonomi



• Macam-macam Polusi
Polusi merupakan pengrusakan lingkungan alam dimana kita hidup dan bekerja.
Jenis-jenis Polusi
1. Pencemaran Udara
Dapat diperkirakan bahwa sebagian besar pencemaran udara diakibatkan oleh asap kendaraan bermotor mengingat jumlah kendaraan bermotor yang cukup banyak.Polusi udara ini menimbulkan dampak negative yang biasanya dikaitkan dengan penyakit jantung dan pernapasan.

2. Pencemaran Air
Pencemaran air berasal dari berbagai macam sumber seperti: lingkungan industri, pemukiman, dan lingkungan pertanian. Jarak antara sumber air tanah dengan tangki peresapan (pembuangan kotoran) saling berdekatan sehingga bakteri-bakteri dalam tangki peresapan dapat merembes masuk ke sumber air. Air yang mengandung bakteri-bakteri ini tidak baik bagi kesehatan badan jika diminum.

3. Pencemaran Sampah Awet
Sampah awet seperti kaleng bekas, botol,karet, dan plasti, sulit mendapatkan pembuangan, ditanampun tidak lekas larut dalam tanah. Namun demikian masih ada pihak-pihak yang ternyata sangat membantu dalam mengurangi polusi sampah awet yaitu para gelandangan pencari kaleng, botol, yang mendapatkan hasil dengan menjualnya ke pabrik-pabrik pengolahan.

• Energi dan Konservasi
Di Indonesia sumber energi minyak bumi sudah lama digunakan disamping batu bara dan air. Kemudian muncul penggunaan gas alam yang juga dihasilkan di dalam negri, dan akhir-akhir ini sudah mulai dikembangkan penggunaan sumber energi matahari serta kemungkinan penggunaan tenaga nuklir.
Dari sumber energi tersebut kiranya energi matahari dapat dapat memberikan prospek penggunaan yang baik di masa depan mengingat bahaya yang hampir tidak ada , biayanya murah dan bebas polusi. Sebagian besar penggunaan energi di dunia saat ini masih bergantung pada minyak dan gas.

• Lingkungan Perekonomian dan Perpajakan
o Alasan-alasan bagi Meningkatnya Pengeluaran Pemerintah
Alasan-alasn bagi pemerintah untuk menaikkan pajak adalah untuk membiayai pengeluaran yang semakin meningkat. Meningkatnya pengeluaran pemerintah ini merupakan suatu tendensi yang mungkin menyebabkan naiknya laju pertumbuhan urbanisasi.alasan yg mendorong penduduk berpindah ke kota adalah keinginan memperoleh pendidikan yang lebih tinggi.
o Penerimaan dan Pengeluaran Pemerintah
Untuk menutup defisit ini dapatlah dilakukan peminjaman kepada bank-bank. Jumlah uang yang di pinjam dengan cara ini disebut utang Negara.
Ada beberapa macam pajak yang dikenakan oleh pemerintah :
1) Pajak Tidak Langsung
Pajak tidak langsung dapat dikenakan atas barang-barang seperti rokok, tembakau, dan minuman keras yang dibayar oleh importir, produsen, dan pedagang besar.
Pajak penjualan adalah pajak yang ditambahkan pada harga barang pada saat di jual kepada masyarakat.
2) Pajak Langsung
Pajak Langsung karena langsung dikenakan atau di pungut pada pembayar pajak.
Macam pajak yang digolongkan pajak langsung: Pajak Pendapatan, Pajak Perseroan, dan Pajak Dividen.



Penerimaan pemerintah dapat diperoleh dari:
1. Penerimaan Dalam Negeri
2. Penerimaan Pembangunan
Pengeluaran Pemerintah dikelompokkan:
1. Pengeluaran Rutin
2. Pengeluaran Pembangunan

• Lingkungan Hukum
Hukum yang ada di Indonesia dapat dikelompokkan ke dalam:
• Hukum Publik
Hukum publik mengatur masalah-masalah yang menyangkut kepentungan dan keamanan umum. Aturan-aturan hokum yang dapat dimasukkan sebagai hukum publik : hukum tatanegara, hukum tatausaha, hukum pidana.
• Hukum Privat
Hukum Privat merupakan hukum yang mengatur tentang hal-hal yang berhubungan dengan kepentingan seseorang dan kelompok-kelompok dalam masyarakat. Yang termasuk ke dalam hukum privat : hukum perdata dan hukum dagang.

• Lingkungan Pemerintah
Hubungan antara perusahaan dan permerintah telah berkembang dari usaha-usaha untuk menggali dan menggunakan sumber-sumber ekonomi, yang ditujukan untuk menciptakan kondisi perekonomian yang sehat.
• Perhatian Pemerintah terhadap Kegiatan Usaha
Pemerintah telah memberikan bantuan dalam kehidupan perusahaan terutama berupa perlindungan atas kekayaan, pengadaan kontrak dan pemberian paten.
a. Bantuan di Bidang Transportasi
b. Bantuan pada Perusahaan-perusahaan Kecil
c. Bantuan di Bidang Komunikasi


• Lingkungan Internasional
a) Neraca Pembayaran Internasional
b) Perusahaan-perusahaan Multinasional (Multinational Corporation)
o Kegiatan-kegiatan Multinational
Perusahaan Multinational bertujuan memasarkan barang hasil produksinya tidak hanya ke satu Negara saja, tetapi juga ke Negara-negara lain
o Ciri-ciri Perusahaan Multinasional
Perusahaan Multinasional sebagai suatu perusahaan yang kegiatan pokoknya meliputi usaha-usaha pengolahan/manufaktur atau pemberian jasa dalam sedikitnya dua Negara.
o Kebaikan dan Keburukan Perusahaan Multinasional
a) Kebaikan Perusahaan Multinasional
1. Menambah Devisa Negara
2. Mengurangi kebutuhan devisa
3. Menambah pendapatan Negara
4. Menambah kesempatan kerja
5. Meningkatkan taraf hidup karyawan
b) Keburukan Perusahaan Multinasional
1. Makin banyaknya perusahaan multinasional yang didirikan dapat mempengaruhi kekuasaan ekonomi Negara.
2. Memperoleh keuntungan yang akan dialihkan ke luar negeri kepada pemegang sahamnya..
o Lembaga-lembaga yang Membantu Perdagangan Internasional
a) Export and Import Commission House
b) Merchant Exporters and Importers
c) Manufacturer's Export Agents
d) Export and Import Brokers
o Perkembangan Impor dan Expor Indonesia
Barang-barang yang termasuk kategori bukan minyak dikelompokkan:
a) Golongan Barang Utama
b) Golongan Barang Lain
o Impor yang dilakukan oleh Indonesia selama ini meliputi tiga macam golongan barang:
a) Barang Konsumsi
b) Bahan Baku
c) Barang Modal

Sunday, September 26, 2010

Perusahaan Dalam Sistem Perekonomian


BAB 1
PERUSAHAAN DALAM SISTEM PEREKONOMIAN

LATAR BELAKANG INDUSTRI DAN PERDAGANGAN
  • Kegiatan Perekonomian
  • Sistem Perekonomian
  • Sistem Perekonomian Pancasila
  • Pengertian Industri dan Bisnis

PENGERTIAN PERUSAHAAN
  • Organisasi
  • Produksi
  • Menggunakan dan Mengkoordinir sumber-sumber Ekonomi
  • Kebutuhan
  • Cara yang Menguntungkan

FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN IKLIM BISNIS
  • Investasi
  • Tabungan
  • Pemerintah

PROBLEMA BISNIS YANG DIHADAPI SAAT INI
  • Inflasi
  • Produktivitas
  • Pengangguran





Kegiatan Perekonomian
Diferensiasi yaitu dari bahan dasar yang sama terjadi berbagai jenis produk. Disamping proses penyebaran (dispersi), terdapat pula proses penyatuan (konsentrasi) di mana masing-masing kegiatan secara keseluruhan merupakan satu kesatuan. Apabila konsentrasi itu dilakukan secara horizontal, disebut paralelisasi. Apabila beberapa tingkat rangkaian pengerjaan suatu barang yang sebelumnya dikerjakan oleh beberapa pengusaha, sekarang dikerjakan (disatukan) dalam satu perusahaan disebut integrasi (penyatuan secara vertikal).
Barang-barang yang bisa diperoleh dengan melalui suatu proses kegiatan (ekonomi) dikelompokkan ke dalam dua golongan yaitu:
·        Barang konsumsi (consumer goods) yang secara langsung dapat memuaskan kebutuhan
·        Barang Industri (industrial goods) seperti pabrik, mesin, peralatan, dan barang lain yang mendukung produksi barang konsumsi.
Selain itu kedua kelompok barang tersebut dapat dibagi lagi menjadi :
·        Barang tahan lama (durable goods) yang dipakai berkali-kali.
·        Barang tidak tahan lama (nondurable goods), seperti bahan mentah, makanan, yang dapat dipakai hanya sekali atau beberapa kali saja.
SISTEM PEREKONOMIAN
Ada empat bentuk sistem perekonomian yaitu: kapitalisme, sosialisme, fasisme, dan komunisme.
  • Kapitalisme
Dalam sistem kapitalisme, seseorang bebas untuk memiliki kekayaan, memiliki perusahaan, bersaing secara bebas, dan menentukan miliknya kemudian.
  • Sosialisme
Sosialisme adalah suatu sistem perekonomian dan juga merupakan bentuk pemerintahan.
  • Fasisme
Fasisme merupakan sistem perekonomian dan bentuk pemerintahan (biasanya diktator) disebut juga negeri usaha, pemerintah memiliki semua industri.

  • Komunisme
Komunisme juga merupakan sistem perekonomian dan bentuk pemerintahan. Dalam komunisme tidak terdapat kekayaan pribadi atau mungkin hanya sedikit dan tidak terdapat motif keuntungan.

SISTEM PEREKONOMIAN PANCASILA
  1. Roda perekonomian digerakkan dengan rangsangan ekonomi, sosial, dan moral.
  2. Adanya keinginan yang kuat dari seluruh masyarakat untuk memperoleh kemerataan sosial (egalitarian) yang sesuai dengan asas manusia.
  3. Kebijakan ekonomi diprioritaskan untuk menciptakan perekonomian nasional yang tangguh.
  4. Unit usaha berbentuk koperasi dipandang sebagai soko guru perekonomian dan merupakan bentuk paling kongkrit dari suatu usaha bersama.
  5. Adanya keselarasan serta perimbangan yang jelas dan tegas antara perencanaan di tingkat nasional dengan desentralisasi dalam pelaksanaan kegiatan ekonomi.
Pengertian Industri dan Bisnis
      Dunia usaha terdiri atas tiga bagian:
1.      Tempat Kerja
2.      Perusahaan
3.      Industri
Industri merupakan suatu kelompok perusahaan yang memproduksi barang yang sama, untuk pasar yang sama pula.
Produk nasional bruto merupakan alat statistik yang dipakai untuk mengukur pertumbuhan ekonomi.
Kegiatan bisnis meliputi:
1.      Perdagangan
2.      Pengangkutan
3.      Penyimpanan
4.      Pembelanjaan
5.      Pemberian Informasi

Pengertian Perusahaan
            Perusahaan adalah suatu organisasi produksi yang menggunakan dan mengkoordinir sumber-sumber ekonomi untuk memuaskan kebutuhan dengan cara yang menguntungkan
ORGANISASI
            Organisasi sebagai suatu bentuk dan hubungan yang mempunyai sifat dinamis, dapat menyesuaikan diri kepada perubahan.
PRODUKSI
  1. Produksi Langsung
Produksi Langsung merupakan usaha-usaha untuk menghasilkan atau mendapatkan barang secara langsung, meliputi:
    • Produksi Primer yaitu usaha untuk mendapatkan bahan-bahan atau material langsung dari alam.
    • Produksi Sekunder yaitu usaha menggunakan bahan-bahan atau material untuk meningkatkan faedah atau mengolahnya menjadi barang lain.

  1. Kegiatan yang Membantu Produksi Langsung
Produk Tersier meliputi perdagangan, distribusi, perbankan, perasuransian, penelitian pasar dan periklanan.
c.   Produksi Tidak Langsung
Produksi tidak langsung tidak menaikan nilai penggunaan ataupun tidak langsung dari alam, tetapi memberikan jasa-jasa yang sangat berguna bagi perusahaan.

Menggunakan dan Mengkoordinir Sumber-sumber Ekonomi/Faktor-faktor Produksi
Fungsi-fungsi yang dilakukan oleh perusahaan antara lain: pembelanjaan, pemasaran, kepegawaian (personalia). Pada pokoknya sumber-sumber ekonomi yang digunakan oleh perusahaan dapat dikelompokkan ke dalam:
·        Manusia
·        Uang
·        Material
·        Metode
Keempat macam sumber ekonomi ini dikenal dengan singkatan 4M (men, money, material, dan method). Sumber-sumber ekonomi, disebut juga input atau faktor-faktor produksi, penggunaannya mempunyai konsekuensi bagi perusahaan. Masing-masing faktor tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda-beda.
MANUSIA, tidak saja berperan sebagai tenaga kerja, tetapi sekaligus juga sebagai konsumen. Masalah etika dan moral sangat penting dalam penggunaan tenaga kerja.
UANG merupakan unsur terpenting untuk menciptakan sejumlah modal. Modal dapat didefinisikan sebagai sejumlah uang atau barang yang dibeli dengan uang tersebut untuk memproduksi barang lain.
MATERIAL merupakan salah satu faktor produksi yang sangat penting untuk kegiatan-kegiatan yang bersifat produktif. Elemen-elemen yang dapat dikategorikan ke dalam kelompok material antara lain:
·        Tanah, secara geografis tidak dapat dipindah-pindahkan.
·        Sumber-sumber alam: hasil hutan, hasil pertanian dan mineral.
METODE meliputi ide-ide atau inisiatif yang bersifat produktif, pengambilan keputusan, penanggungan resiko yang ada.

·        Kebutuhan
Kebutuhan meliputi kebutuhan akan barang dan jasa. Sebuah perusahaan tidak akan dapat memenuhi semua kebutuhan manusia, melainkan hanya sebagian saja. Misalnya, perusahaan roti hanya dapat memenuhi kebutuhan akan makanan saja.


·        Cara yang menguntungkan
Agar tujuan perusahaan dapat tercapai, maka semua aktifitas yang dilakukan haruslah menggunakan cara-cara yang menguntungkan, artinya cara-cara yang ditempuh tersebut harus memperhatikan prinsip-prinsip efisiensi.
  1. Bidang Operasi
Dalam hal ini perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan (manufaktur), perakitan (assembling) perdagangan ataupun di bidang jas seperti : perbankan pengangkutan, perhotelan.
  1. Alat Produksi
Alat produksi yang digunakan oleh perusahaan manufaktur berlainan dengan alat produksi yang dipakai oleh perusahaan perakitan, perdagangn, jasa.
  1. Tujuan Perusahaan
Tujuan Perusahaan sangat bergantung pada keinginan para pemilik atau sebagian besar dari penanam modal/pemberi kekayaan. Tujuan yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan:
1.      Laba
2.      Kelangsungan Hidup
3.      Pertumbuhan
4.      Prestise
5.      Kesejahteraan Anggota
6.      Kesejahteraan Masyarakat
·        Keuntungan Maksimal
Pendapatan maksimal bagi investor dapat terealisir bilaman perusahaan dapat memperoleh keuntungan maksimal.Laba adalah kelebihan harga jual barang dan jasa di atas ongkos-ongkos yang dipakai untuk menghasilkannya. Agar kerugian tidak terjadi maka pengusaha harus dinamis, kreatif dan mau bekerja keras. Menurut ilmu ekonom laba adalah jumlah pendapatan dikurangi jumlah ongkos yang terdiri atas upah kerja, sewa tanah dan bunga modal. Bunga modal adalah bunga dari seluruh modal yang digunakan dalam perusahaan.


·        Kesejahteraan Anggota
Koperasi merupakan suatu lembaga untuk mengadakan konsentrasi orang, maka tujuan utamanya adalan menciptakan kesejahteraan para anggotanya.
·        Kesejahteraan Masyarakat
Jika suatu perusahaan dimiliki oleh Pemerintah maka tujuan utamanya adalah menciptakan kesejahteraan masyarakat/umum.

Faktor-faktor Yang Menentukan Iklim Bisnis
·        Investasi
Investasi adalah penggunaan sumber-sumber untuk menciptakan modal baru. Sejumlah uang seperti itu dapat dibelanjakan untuk peralatan, bangunan, dan persediaan. Uang yang dikeluarkan untuk investasi baru tersebut akan memberikan pengaruh yang besar terhadap perekonomian. Adapun multiplier (pengganda) yang menyebabkan terjadinya pelipat gandaan. Multiplier tersebut menjelaskan mengapa investasi itu menjadi alat yang mempunyai daya untuk perkembangan bisnis.
·        Tabungan
Jumlah yang diputuskan oleh para pekerja untuk di tabung akan menentukan kuat lemahnya multiplier tersebut. Semakin banyak tabungan berarti semakin sedikit pengeluaran dan semakin lemah multiplier tersebut. Tetapi, tabungan itu juga menjadi sumber untuk investasi modal di masa mendatang. Yang penting di sini adalah adanya keteraturan dan keterpercayaan terhadap tabungan sehingga iklim bisnis itu dapat di ramalkan.
·        Pemerintah
Pemerintah, melaluik baik kebijaksanaan ”fiskal” atau ”moneter”, dapat mempengaruhi kegiatan bisnis.Kebijakan fiskal digunakan untuk mempengaruhi permintaan dengan meningkatkan pajak (mengurangi permintaan) atau meningkatkan pengeluaran pemerintah (meningkatkan permintaan). Kebijakan moneter berkaitan dengan pengelolaan supply uang untuk meningkatkan atau menurunkan permintaan. Penggunaan kedua alat tersebut untuk mempengaruhi sistem bisnis telah meningkat.

PROBLEMA BISNIS YANG DIHADAPI SAAT INI
            Tiga persoalan yang selalu mendapat perhatian dari pemerintah maupun masyarakat karena dapat mempengaruhi setiap konsumen dalamsistem bisnis kita adalah: inflasi, produktivitas, dan pengangguran.
·        Inflasi
Inflasi adalah suatu kenaikan harga-harga barang dan jasa secara umum dalam perekonomian. Para ekonom telah lama merasakan bahwa inflasi itu merupakan suatu proses yang membatasi diri. Hal ini disebabkan oleh adanya ketidakseimbangan sementara antara permintaan dengan penawaran barang dan jasa. Jika permintaan turun atau penawaran meningkat seharusnya tingkat inflasi lebih rendah.
·        Produktivitas
Produktivitas adalah keluaran barang dan jasa per-unit tenaga kerja. Untuk meningkatkan produktivitas, orang tidak cukup hanya dengan bekerja keras, tetapi juga memerlukan peralatan dan metode kerja yang lebih baik. Disamping itu juga diperlukan peningkatan investasi, riset dan pengembangan, dan teknik-teknik manajemen yang lebih maju.
·        Pengangguran
Pada umumnya pemutusan hubungan kerja ini terjadi karena perusahaan tidak mampu lagi membayar mereka sebagai akibat turunnya penghasilan (dari penjualan) secara drastis. Namun tidak mustahil jika kondisi perekonomian membaik yang berpengaruh juga pada kondisi perusahaan, maka pemutusan hubungan kerja ini dapat dibatalkan, dengan kata lain mereka ditarik kembali untuk bekerja.