1. Jelaskan
bagaimana audit sosial independen dan mekanisme perlindungan formal dapat
mendorong perilaku etis?
Jawab :
Audit sosial independen
Rasa takut tertangkap bisa menjadi
pencegah yang penting untuk perilaku yang tidak etis. Audit sosial yang
independen, yang mengevaluasi keputusan dan praktek manajemen dalam hal kode
etik organisasi, meningkatkan hal itu. Audit tersebut dapat berupa evaluasi
secara teratur atau mereka dapat terjadi secara acak tanpa pemberitahuan
terlebih dahulu. Sebuah program etika yang efektif mungkin membutuhkan
keduanya. Untuk menjaga integritas, auditor harus bertanggung jawab kepada
dewan direktur perusahaan dan menyajikan temuan langsung ke mereka. Susunan ini
memberikan pengaruh kepada auditor dan mengurangi kesempatan untuk balas dendam
dari mereka yang diaudit.
Mekanisme perlindungan
Karyawan yang menghadapi dilema
akan etika membutuhkan mekanisme perlindungan sehingga mereka dapat melakukan
apa yang benar tanpa takut akan teguran. Sebuah organisasi mungkin menunjuk
konselor etis bagi karyawan yang menghadapi dilema etika. Para penasehat ini
mungkin juga menganjurkan alternatif tindakan etis yang “benar”. Organisasi-organisasi
lain telah menunjuk petugas etika yang mendesain, mengatur, dan memodifikasi
program etika suatu organisasi yang diperlukan.
2. Jelaskan
tahapan pengembangan moral lawrence kohlberg?
Jawab : Tahap – tahap perkembangan Moral
Menurut Lawrence Kohlberg
Dalam penelitiannya Lawrence
Kohlberg berhasil memperlihatkan 6 tahap dalam seluruh proses berkembangnya
pertimbangan moral anak dan orang muda. Keenam tipe ideal itu diperoleh dengan
mengubah tiga tahap Piaget/Dewey dan menjadikannya tiga “tingkat” yang
masing-masing dibagi lagi atas 2 “tahap”. ketiga “tingkat” itu adalah tingkat prakonvensional,
konvensional dan pasca-konvensional.
Tahap prakonvensional
sering kali berperilaku “baik” dan tanggap terhadap label-label budaya mengenai
baik dan buruk, namun ia menafsirkan semua label ini dari segi fisiknya (hukuman,
ganjaran kebaikan) atau dari segi kekuatan fisik mereka yang mengadakan
peraturan dan menyebut label tentang yang baik dan yang buruk. Tingkat ini biasanya ada pada anak-anak yang berusia empat hingga sepuluh
tahun.
Tingkat kedua atau tingkat konvensional juga dapat
digambarkan sebagai tingkat konformis, meskipun istilah itu mungkin terlalu
sempit. Pada tingkat ini, anak hanya menuruti harapan keluarga, kelompok atau
bangsa, dan dipandangnya sebagai hal yang bernilai dalam dirinya, tanpa
mengindahkan akibat yang segera dan nyata. Individu tidak hanya berupaya
menyesuaikan diri dengan tatanan sosialnya, tetapi juga untuk mempertahankan,
mendukung dan membenarkan tatanan sosial itu.
Tingkat pasca-konvensional dicirikan oleh dorongan utama
menuju ke prinsip-prinsip moral otonom, mandiri, yang memiliki validitas dan
penerapan, terlepas dari otoritas kelompok-kelompok atau pribadi-pribadi yang
memegangnya dan terlepas pula dari identifikasi si individu dengan pribadi-pribadi
atau kelompok-kelompok tersebut. Pada tingkat ini terdapat usaha yang jelas
untuk merumuskan nilai-nilai dan prinsip moral yang memiliki keabsahan dan
dapat diterapkan terlepas dari otoritas kelompok atau orang yang berpegang pada
prinsip-prinsip itu.
Sumber : http://alifiaz.blogspot.com/2013/04/perkembangan-moral-menurut-lawrence.html
3. Jelaskan
pendekatan “wortel dan tongkat” atau carrot and steen concept?
Jawab : Teori wortel dan
tongkat tentang motivasi (seperti teori fisika Newton) berlaku dengan baik di
bawah situasi tertentu. Alat pemuas kebutuhan psikologi manusia dan dalam batas
tertentu kebutuhan keamanan dapat disediakan atau tidak diberikan oleh
manajemen. Pekerjaan itu juga merupakan alat demikian juga uaph kerja, kondisi
kerja dan keuntungan. Dengan alat-alat tersebut individu dapat dikendalikan
selama dia berusaha untuk mencari nafkah.
Tetapi teori wortel dan
tongkat tidak berlaku sekaligus jika seseorang telah mencapai level penghidupan
yang cukup dan termotivasi akan kebutuhan pada level yang lebih tinggi.
Manajemen tidak dapat menyedia kanrasa hormat pada diri untuk seseorang, atau
rasa hormat dari kelompoknya atau pemuasan kebutuhan akan pemenuhan diri. Ini
dapat menciptakan suatu kondisi dimana dia didorong untuk mencari pemuasan bagi
dirinya sendiri atau ini dapat menghalanginya dengan gagalnya terciptanya
kondisi itu.
Tetapi penciptaan kondisi
tersebut bukanlah kendali. Ini bukanlah alat yang bagus untuk mengarahkan
perilaku. Dan sehingga manajemen menemukan dirinya pada posisi yang ganjil.
Standar kehidupan tinggi yang diciptakan oleh teknologi modern menyediakan
pemenuhan kebutuhan psikologi dan kebutuhan keamanan secara mencukupi.
Pengecualian yang cukup signifikan adalah dimana praktek manajemen tidak dapat
menciptakan kepercayaan diri—dan maka dari itu kebutuhan keamanan terhalangi.
Tetapi dengan membuat pemuasan yang memungkinkan akan kebutuhan level rendah,
manajemen menghalangi dirinya sendiri terhadap kemampuan untuk menggunakan hal-hal
yang dipercaya oleh teori konvensional—penghargaan, janji, insentif atau
ancaman dan alat pemaksa lainnya—sebagai motivator.
Filosofi manajemen tentang
arahan dan kendali—dengan mengabaikan keras atau lemahnya—tidaklah cukupuntuk
memotivasi karena kebutuhan manusia yang menggunakan pendekatan ini sekarang
menjadi motivator perilaku yang tidak penting. Arahan dan kendali menjadi tidak
berfungsi dalam memotivasi orang-orang yang kebutuhan pentingnya adalah
kebutuhan sosial dan egoistis. Pendekatan keras maupun lemah gagal karena tidak
lagi relevan dengan situasi sekarang.
Orang-orang yang kehilangan
kesempatan untuk memenuhi kebutuhan yang penting bagi diri mereka di tempat
kerja berlaku tepat seperti yang diperkirakan—dengan kemalasan, sikap pasif
tidak mau berubah, kurang bertanggung jawab, kemauan mengikuti peminpin,
permintaan tak beralasan akan keuntungan ekonomis. Hal ini akan membuat kita
terlihat terjebak dalam jaring yang kita buat sendiri.
Sumber : http://masroed.wordpress.com/2011/09/09/sisi-perusahaan-dari-manusia/
4. Carilah
beberapa contoh perilaku tidak etis min 5?
Jawab :
1. penjualan
produk ke luar negeri yang
sudah terbukti merusak kesehatan dan tidak diperbolehkan didalam negeri
2. perusahaan
makanan bayi yang memaksakan suatu formula
bagi bayi dibanyak negara miskin sementara air susu ibu akan lebih sehat bagi
bayi
3. mengambil
barang-barang kantor untuk dibawa pulang
4. berbohong
dengan alasan sakit untuk menutupi pekejaan yang tidak beres
5. perusahaan
membayar upah pekerja yang rendah dibeberapa negara berkembang untuk membuat sepatu mereka yang
berharga tinggi
6. penipuan
produk yang tidak sesuai dengan yang ditawarkan
7. penjualan
produk yang sudah kadarluwarsa
Sumber
: http://tariles41.blogspot.com/2009/11/contoh-perilaku-tidak-etis-1.html
5. Apa
yang dimaksud dengan:
a. Penyimpang
ditempat kerja
Jawab
: Penyimpangan di tempat kerja adalah perilaku tidak etis yang melanggar
norma-norma organisasi mengenai benar atau salah.
b. Penyimpang
hak milik
Jawab
: Perilaku tidak etis terhadap harta milik perusahaan. Misalnya: menyabot,
mencuri atau merusak peralatan, mengenakan tarif
jasa yang lebih tinggi dan mengambil kelebihannya, menipu jumlah jam
kerja, mencuri dari perusahaan lain.
c. Penyimpang
politik
Jawab
: Yaitu menggunakan pengaruh seseorang untuk merugikan orang lain dalam
perusahaan. Misalnya: mengambil keputusan berdasarkan pilih kasih dan bukan
kinerja, menyebarkan kabar burung tentang rekan kerja, menuduh orang lain atas
kesalahan yang tidak dibuat.
d. Penyimpang
produksi
Jawab
: Perilaku tidak etis dengan merusak mutu dan jumlah hasil produksi. Misalnya:
pulang lebih awal, beristirahat lebih lama,
sengaja bekerja lamban, sengaja membuang-buang sumber daya.
Sumber
: http://blog.stie-mce.ac.id/rina/2011/11/14/etika-manajerial/
No comments:
Post a Comment