Sunday, November 28, 2010

Bab 8 Pembelanjaan

BAB 8
PEMBELANJAAN

Pembelanjaan adalah suatu usaha menyangkut bagaimana perusahaan harus mengorganisir untuk mendapatkan dana, bagaimana menggunakan dana. Dan bagaimana laba perusahaan akan didistribusikan. Manajer keuangan itu bertanggung jawab baik mengumpulkan maupun mengelurkan uang. Keseimbangan kuantitatif adalah keseimbangan nilai rupiah antara kekayaan dengan utang dan modal yang memerlukan persyaratan-persyaratan tertentu. Keseimbangan kualitatif merupakan keseimbangan antara elemen-elemen kekayaan dengan elemen-elemen utang dan modal perusahaan.

Penggunaan Dana
Metode penggolongan untuk penggunaan dana ini dibagi menjadi dua yaitu, penggunaan jangka pendek dan penggunaan jangka panjang. Penggunaan jangka pendek dapat ditunjukkan sebagai aktiva lancer. Aktiva dapat diartikan sebagai elemen kekayaan dan jangka pendek menunjukkan bahwa elemen-elemen tersebut diharapkan dapat ditukarkan menjadi uang tunai/kas dalam jangka waktu tidak lebih dari satu tahun. Dana jangka pendek ini sangat penting kegiatan perusahaan sehari-hari, sekaligus menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar.

Investasi yang paling besar dalam perusahaan pada umumnya berbentuk aktiva tetap yang merupakan investasi jangka panjang. Ini berarti bahwa penggunaan jangka panjang tersebut meliputi elemen-elemen yang tidak dapat ditukarkan dalam bentuk kas selama periode satu tahun, seperti tanah, pabrik, dan peralatan.

Penggunaan Dana Jangka Pendek
1. Kas
Sejumlah dana yang ada dalam perusahaan diwujudkan dalam bentuk kas, terutama untuk membayar gaji, dan rekening-rekening lainnya. Dalam pengelolaan kas terdapat suatu prinsip umum yang harus dipegang oleh manajer. Prinsip tersebut adalah meminimumkan jumlah kas yang diperlukan untuk kegiatan perusahaan, dan memaksimumkan jumlah dana untuk investasi yang dapat menghasilkan bunga. Sebaiknya jumlah kas berkisar antara 5% sampai 10% dari jumlah aktiva lancer.

Aliran Kas
Pada mulanya kas itu ditimbulkan oleh adanya penjualan. Pembentukkan elemen ka situ dapat juga dilakukan dengan menjual saham kepada pemilik modal atau dapat meminjam dana dari kreditur yang berupa utang. Sebagian dari aliran kas keluar terjadi dalam proses produksi dan terdiri atas pembayaran bahan, tenaga kerja, serta biaya tidak langsung. Hasil aktiva dari proses produksi tersebut berupa persediaan barang jadi yang jika dijual akan mengawali aliran kas lagi.

Anggaran Kas
Tnggung jawab manajer dalam pengelolaan aliran kas perusahaan meliputi:
a. Membuat kepastian bahwa kas selalu tersedia bilamana diperlukan
b. Memanfaatkan kas untuk memaksimumkan pendapatan bunga.
Untuk menunjang tujuan-tujuan tersebut, perlu dibuat anggaran kas yang memperlihatkan penerimaan dan pengeluarannya.

2. Surat-surat Berharga
Manajer keuangan yang sedang memelihara keseimbangan antara likuiditas dan profitabilitas (kemampuan untuk mendapatkan laba) mempunyai alternatif untuk cenderung memegang jumlah kas yang lebih besar, ia dapat menginvestasikan kas tersebut ke dalam surat-surat berharga yang dapat menghasilkan bunga. Salah satu jenis surat berharga yang banyak beredar di Indonesia adalah Sertifikat deposito (certificates of deposit). Sertifikat deposit merupakan tanda bukti kewajiban membayar yang dikeluarkan oleh bank komersial.
3. Piutang
Untuk mempertahankan pembeli yang ada dan untuk menarik pembeli baru, banyak perusahaan yang memberikan atau mengenakan pembayaran secara kredit kepada mereka. Jadi, bagi perusahaan piutang ini sering terjadi dari adanya penjualan kredit kepada pembeli yang jumlahnya dapat mencapai 20% dari seluruh aktiva.
4. Persediaan
Investasi dapat dilakukan secara terus-menerus dalam bentuk persediaan bahan, persediaan barang dalam proses atau barang setengah jadi, dan persediaan barang jadi. Jumlah dana yang ditanamkan dalam persediaan dapat berubah-ubah sepanjang tahun.

Penggunaan Dana Jangka Panjang
Aktiva tetap dapat berupa:
1. Tanah yang dimiliki oleh perusahaan merupakan aktiva tetap dengan jangka waktu yang tidak terbatas.
2. Bangunan yang dimiliki oleh perusahaan harus ditentukan umurnya. Kemudian perusahaan harus menyisihkan sejumlah dana setiap tahun dari penghasilannya. Dana yang disisihkan tersebut dinamakan penyusutan atau depresiasi.
3. Peralatan yang dimiliki oleh perusahaan berupa mesin, alat angkut dalam pabrik, dan peralatan lain yang dipakai dalam produksi.
Semakin kecil jumlah pembelian dalam rupiah, semakin rendah pula tingkatan manajemen yang mengambil keputusan dalam pembelian tersebut.
Analisis Investasi Aktiva Tetap
Setiap investasi dana perusahaan ke dalam aktiva tetap memerlukan suatu analisis. Analisis tersebut bertujuan melihat apakah investasi itu dapat memberi kontribusi yang cukup baik terhadap pencapaian tujuan perusahaan.
Terdapat tiga metode analisis investasi yaitu:
a. Metode net present value (NPV)
b. Metode internal rate of return (IRR)
c. Metode pay off period (POP)
Metode perhitungan nilai uang beberapa waktu yang akan datang ini dapat dipergunakan pula untuk menghitung berapa nilai penerimaan yang akan diterima di waktu yang akan datang, pada saat sekarang, dan dikenal sebagai present value.
Masalah time value of money dipengaruhi oleh tiga faktor, salah satu dari ketiga faktor tersebut tidak diketahui, sedangkan dua yang lain diketahui. Faktor-faktor tersebut adalah:
a. Nilai uang pada saat ini (present value)
b. Nilai uang yang akan datangan
c. Tingkat bunga (tingkat rate of return)

Macam-macam Sumber Dana
Meskipun manajer keuangan dapat menciptakan dana yang cukup melalui penambahan laba, tetapi ia akan dihadapkan pada masalah pemilihan antara dana yang dipinjam (modal asing) dengan dana yang berasal dari pemilik perusahaan (modal sendiri).
Sumber dana perusahaan dapat dibagi menjadi 2 golongan besar, yaitu:
1. Berasal dari dalam perusahaan. Pembelanjaan dengan sumber dana dari dalam perusahaan ini disebut pembelanjaan intern, yang meliputi:
• Penggunaan Laba perusahaan
• Penggunaan cadangan
• Penggunaan laba yang tidak dibagi/ditahan
Selain pembelanjaan intern, penggunaan dana yang berasal dari dalam perusahaan ini juga ada yang disebut pembelanjaan intensif. Pembelanjaan ini menggunakan dana dari penyusutan aktiva tetap.
2. Berasal dari luar perusahaan. Pembelanjaan dengan sumber dana dari luar perusahaan ini disebut pembelanjaan ekstern, yang meliputi :
• Dana dari pemilik/peserta. Dana ini biasanya diwujudkan dalam bentuk saham, dan pembelanjaannya disebut pembelanjaan sendiri.
• Dana dari utang/pinjaman yang dapat berupa utang jangka pendek dan utang jangka panjang. Pembelanjaan ini disebut pembelanjaan asing.

Pemilihan Sumber Dana
Masalah pemilihan sumber dana yang harus diatasi oleh perusahaan adalah mengusahakan keseimbangan agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Beberapa alternative yang dapat dipilih adalah:
1. Menggunakan dana intern saja
2. Menggunakan dana ekstern dengan menjual saham
3. Menggunakan dana ekstern dengan mencari pinjaman/kredit (kredit jangka panjang saja, kredit jangka pendek saja, atau kedua-duanya)
4. Menggunakan dana ekstern dengan menjual saham dan mencari pinjaman.
5. Menggunakan dana intern dan ekstern.

Sumber Dana Intern
Cara yang paling mudah untuk memenuhi kebutuhan dana perusahaan adalah dengan cara mengambil dana yang sudah tersedia di perusahaan. Tetapi dana intern ini biasanya sangat terbatas. Jika digunakan sendiri kurang menguntungkan, dana intern ini dapat diinvestasikan pada sector lain seperti pembelian saham atau obligasi dari perusahaan lain.
Apabila perusahaan menghadapi maslah seperti itu, pemecahannya dapat dilakukan dengan menggunakan prinsip opportunity cost, yaitu dengan memberikan beban bunga pada dana milik sendiri yang dipakai sendiri.

Sumber Dana Ekstern
Sumber dana ekstern dapat berasal dari modal sendiri dan kredit. Kredit dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu : kredit jangka pendek dan kredit jangka panjang.
1. Kredit jangka pendek adalah kredit yang jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun. Yang termasuk kredit jangka pendek :
• Kredit rekening Koran
• Kredit Belening
• Kredit Wesel
• Kredit penjual
• Kredit Pembeli
• Aksep
2. Kredit jangka panjang adalah kredit yang jangka waktunya lebih dari satu tahun. Yang termasuk dalam kredit jangka panjang adalah:
• Hipotik
• Obligasi
• Kredit Bank
• Kredit dari Negara Lain

Optimisasi Modal
Untuk menentukan apakah sebaiknya mengambil kredit jangka pendek atau kredit jangka panjang, perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor berikut ini :
1. Bunga Kredit Jangka Pendek
2. Bunga Kredit Jangka Panjang
3. Bunga Simpanan Bank
4. Jangka Waktu Pemakaian Modal
5. Jangka Kritis

Kredit Lembaga Keuangan
Kredit yang diajukan oleh perusahaan akan disetujui apabila perusahaan tersebut dianggap “layak” untuk diberi. Hal ini harus dibuktikan dengan suatu studi kelayakan (feasibility study) dan syarat-syarat lain yang biasa disebut dengan 4C yaitu:
1. Capital
2. Capability
3. Collateral
4. Character

Kredit Kelayakan
Keputusan presiden (kepres) No.14 A dikeluarkan oleh Pemerintah dengan tujuan membantu pengusaha golongan ekonomi lemah. Kredit ini tidak harus dijamin dengan harta tetap, cukup dengan surat perintah kerja (SPK) dari pemberi kerja (bouwheer). Besarnya kredit sangat terbatas, yaitu 30% dari kontrak kerja yang ditandatangani.

Likuiditas Dan Solvabilitas
Untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangannya, kreditur dapat melihat pada neraca perusahaan. Alat pengukur yang digunakan adalah : Likuiditas dan Solvabilitas.

Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya setiap saat.
Kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi:
a. Mampu membayar utang-utangnya pada setiap saat ditagih. Kemampuan ini disebut likuiditas badan usaha.
b. Mampu membiayai operasi perusahaan sehari-hari. Kemampuan ini disebut likuiditas perusahaan.
Aktiva lancer adalah aktiva/kekayaan perusahaan yang dapat dengan segera dicairkan dalam bentuk uang tunai. Termasuk dalam kategori aktiva lancer ini adalah:
• Kas
• Bank
• Surat-surat berharga
• Piutang
• Persediaan Barang
Utang lancar adalah semua utang jangka pendek perusahaan. Tujuan dari quick ratio adalah untuk mengetahui jumlah kekayaan yang dapat dengan cepat dicairkan dalam bentuk uang tunai.

Solvabilitas
Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar semua utang-utangnya pada saat perusahaan dilikuiditasi/dibubarkan. Dengan demikian, ditinjau dari likuiditas dan solvabilitas, perusahaan mempunyai beberapa kemungkinan :
a. Solvabel - likuid
b. Insolvabel - likuid
c. Solvabel - illikuid
d. Insolvabel - illikuid

Rentabilitas
Rentabilitas adalah kemampuan menghasilkan laba dari sejumlah dana yang dipakai untuk menghasilkan laba tersebut. Financial leverage yaitu masalah apakah di dalam memenuhi kebutuhan dana perusahaan akan menggunakan modal asing (kredit) ataukah modal sendiri. Ada dua macam rentabilitas, yaitu : rentabilitas ekonomis dan rentabilitas modal sendiri.

Rentabilitas Ekonomis
Rentabilitas ekonomis merupakan kemampuan untuk menghasilkan laba dari keseluruhan modal, baik modal asing maupun modal sendiri, yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut.

Rentabilitas Modal Sendiri
Rentabilitas modal sendiri merupakan kemampuan untuk menghasilkan laba dari sejumlah modal sendiri yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut.

Saham
Saham merupakan tanda penyertaan di dalam perusahaan. Saham perusahaan ini dapat dibedakan ke dalam dua golongan yaitu:
1. Saham Biasa
Saham biasa merupakan bentuk pemilikan tanpa hak istimewa. Artinya, para pemilik akan memperoleh pembagian keuntungan (dalam bentuk dividen) hanya apabila perusahaan memperoleh laba.
2. Saham Preferen
Saham preferen merupakan bentuk pemilikan dengan hak istimewa. Hak-hak istimewa yang ada pada pemegang saham preferen ini adalah:
• Pembagian dividen yang didahulukan
• Pembagian dividen kumulatif
• Pembagian kekayaan yang didahulukan

Obligasi
Obligasi merupakan surat perjanjian utang yang sengaja dikeluarkan oleh perusahaan sebagai salah satu sumber dana ekstern. Sifat-sifat dari obligasi:
• Dapat diperjual belikan
• Terdapat kewajiban untuk mengembalikan pokok pinjamannya
• Terdapat kewajiban untuk membayar bunga
• Terdapat jangka waktu yang pasti
Jenis-jenis obligasi:
1. Sesuai dengan pihak yang mengeluarkan:
a. Obligasi umum
b. Obligasi perusahaan
2. Sesuai dengan karakter jaminan:
a. Obligasi tanpa jaminan
b. Obligasi dengan jaminan
Selain jenis-jenis obligasi tersebut, masih ada jenis yang lain yaitu:
a. Coupon bond
b. Registered bond
c. Callabel bond
d. Convertible bond

Pasar Modal
Sesuai dengan sifatnya, saham dan obligasi dapat diperjual belikan. Perusahaan-perusahaan yang menjual saham dan obligasi kepada masyarakat (going public), harus memenuhi beberapa persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah. Salah satu syaratnya adalah perusahaan yang bersangkutan tidak boleh menjual surat berharga langsung kepada masyarakat, tetapi harus melalui lembaga perantara.

Monday, November 22, 2010

Tugas Pengantar Bisnis Kelompok

ANGGOTA : KELAS 1 EB 20
RIO ENDRY FEBRIAN (26210004)
YENDI PRATAMA (28210617)
FERINA VERODETHA (22210740)
MARINA DINI (24210218)

Nama : Ferina Verodetha
Npm : 22210740
Kelas 1EB20

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara umumnya sebuah usaha memproduksi sebuah produk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, oleh karena itu dalam pembuatan produk harus menggunakan tata cara yang professional agar mendapatkan suatu produk yang berkualitas. Dalam pembuatan produk setiap usaha harus mempunyai beberapa aspek pemikiran yang menunjang proses pembuatannya guna kedepannya produk tersebut dapat menjadi pemenuh kebutuhan masyarakat .
setiap masyarakat pasti akan membutuhkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhannya, maka dari itu perusahaan kecil maupun besar, tidak seenaknya membuat sembarangan produk yang dapat merugikan perusahaan dan masyarakat.
Disini kita akan membahas satu contoh usaha kecil dalam membuat suatu produk yang memenuhi standar kualitas nasional. Produk adalah jantung dari suatu perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur, jika suatu perusahaan tidak mempunyai produk maka perusahaan tersebut tidak akan bisa berjalan, Karena jika perusahaan tidak mempunyai suatu produk maka tidak akan terjadi proses transaksi.

BAB II


ISI


Pada hari tanggal 16 november 2010 kami mengunjungi pembuatan siomay di daerah ceketing mustika jaya. Disana kita dapat melihat cara proses pembuatan somay hingga penjualannya, Pak Wanto sebagai narasumber memiliki 8 karyawan pembuat sekaligus penjual somay grobak. Awal mulanya saat mejual somay pak wanto menjajahkan somaynya ke para tetangga, dengan dorongan dari keluaraga dan para kerabat pak wanto memulai usahanya dengan modal 700 ribu untuk membuat somay dan grobak, tiap harinya iya berjualan dari jam 11.00 sampai jam 17.00 mengelilingi perumahan mustika jaya dan pondok timur indah, pada puluk 12.00 pak wanto biasanya berada disekolahan SD. “50% somay yang saya bawa kebanyakan yang membeli anak sekolah” kata pak wanto. usahanya semakin lama semakin meningkat, somay yang dijualpun semakin dikenal dan dinikmati masyarakat sekitar. Sampai akhirnya pak wanto pun mempunyai anak buah berjumlah 8 dan ia mampu memenuhi kebutuhan pribadinya dan keluarganya.
Saat ini tiap harinya pak wanto dapat menjual siomay 20 porsi/gerobak dengan harga 5000, perharinya dan wilayah penjualan siomay pak wanto semakin meluas selai itu pak wanto juga menerima pesanan untuk acara arisan pernikahan, dll. Bisa dibayangkan keuntungan yang didapat pak wanto perbulannya.

Tiap harinya pak wanto sendiri yang membeli bahan-bahan pembuatan siomay ke pasar, pukul 05.00 pagi pak wanto ditemani salah satu karyawannya brangkat dari rumah dengan menggunakan motor ke pasar baru bekasi. Pukul 06.30 pak wanto sampai dirumah dan langsung memulai kegiatan membuat siomay. Kebersihan pun dijunjung tinggi oleh pak wanto, tapi terkadang ada salah satu karyawan yang melalaikannya, sehabis dari kamar mandi ia lupa mencuci tanganya langsung memegang adonan, seketika kami terbengong melihatnya. Setelah siomay selesai matang, siomay langsung ditempatin digrobak masing-masing pukul 11.00 para karyawan pak wanto brangkat ke daerah yang dituju masing-masing.




Cara pembuatan somay :

Memilih Bahan Baku (ikan)

Untuk mendapatkan hasil olahan yang baik, pada pembuatan siomay dibutuhkan bahan baku/daging ikan yang masih segar. Jenis ikan (hasil perikanan) yang baik untuk bahan baku antara lain :
- Udang
- Cumi-cumi
- Ikan tengiri dan
- Jenis ikan laut yang mempunyai tekstur lembut (mudah dilumatkan).

Ciri-ciri hasil perikanan yang segar adalah sebagai berikut:

1. Udang dan cumi-cumi
- Badan utuh
- Warna cemerlang
- Bau segar merangsang

2. Ikan
- Badan utuh
- Warna cemerlang
- Bau segar merangsang
- Daging kenyal
- Insang berwarna merah segar

Kali ini pak wanto menggunakan bahan dasar ikan tenggiri yang masih segar.

Membuat adonan Ikan
Yang dimaksud dengan adonan ikan adalah daging ikan yang sudah dipisahkan dari duri dan kulit ikan, kemudian dilumatkan.

Membuat adonan dan Memasak Somay

Bahan yang diperlukan untuk 1 (satu) resep adonan :
- pasta ikan 150 gram
- tepung kanji/tapioca 0,5 kg
- tepung terigu 50 gram
- telur 1 butir
- minyak wijen 1 sendok teh
- garam halus 1 sendok teh
- bawang putih 1 siung
- bawang merah 1 siung
- daun bawang 2 batang

Membuat dan memasak adonan somay
a. Bumbu (bawang putih, garam) dihaluskan
b. Campurkan adonan ikan , telur diaduk sampai merata, tambah tepung tapioca dan tepung terigu. Bila diperlukan tambahkan air panas sedikit demi sedikit, sehingga adonan tidak terlalu lembek dan tidak terlalu kering/keras
c. Adonan dibentuk menjadi bola-bola kecil sebesar bola pingpong (sesuai selera)
d. Bola-bola adonan dimasak dengan cara dikukus sampai matang (sekitar 30 menit)

Membuat bumbu somay
Bahan :
- kacang tanah 250 gram
- merica 1 sendok teh
- bawang putih 3 siung
- bawang merah 3 siung
- mentega 1 sendok makan
- cabe merah 2 – 3 gram
- gula merah secukupnya
- penyedap rasa secukupnya
- garam secukupnya

Cara membuat :

a. Kacang tanah digoreng kemudian di haluskan
b. Cabe merah, bawang putih, bawang merah dihaluskan kemudian ditumis
c. Masukkan kacang yang sudah dihaluskan, tambahkan air gula merah dan garam secukupnya
d. Kuah siap disajikan

Penyajian

1. Somay yang sudah dimasak ditata dalam piring, dapat ditambah kentang rebus, tahu rebus, kol dan pare rebus/kukus
2. Tatanan somay dalam piring disirami dengan bumbu somay
3. Untuk penyedap dapat ditambah bawang goreng


BAB III


PENUTUP


Kesimpulan
Dari pengamatan yang kami lihat menjual siomay cukup menguntungkan, rasanya pun tidak kalah enak dengan restoran. Tapi kebersihan secara keselurahannya masih kurang karena tidak semua karyawan pak wanto yang suka melalaikan kebersihan. Dan kita juga mendapat pelajaran yaitu dengan usaha keras pasti akan meraih kesuksesan, seperti pak wanto yang memulai usahanya dari 1 grobak hingga memiliki 8 grobak. Kata pak wanto ”masih banyak jalan meuju roma”.


Saran
Saran dari kelompok kami tehadap usaha pak wanto, lebih dijaga kebersihannya. Karena dengan kebersihan akan memberi nilai tambah terhadap siomay pak wanto.


Demikian makalah kami, yang kami buat berdasarkan pengamatan yang kami lakukan terhadap usaha pak wanto yaitu siomay. Bila ada kesalahan dan kekurangan mohon dimaafkan.

Thursday, November 18, 2010

Bab 9. Personalia

BAB 9
PERSONALIA

Pemanfaatan Sumber Tenaga Kerja dan Kompensasi
Organisasi merupakan wahana untuk mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuan diperlukan fungsi-fungsi. Pengertian fungsi adalah, tugas-tugas yang dapat dengan segera dibedakan dengan tugas-tugas yang lain. Dua macam tenaga kerja:
1. Tenaga Eksekutif
Mempunyai dua tugas pokok yaitu mengambil berbagai keputusan dan melaksanakan fungsi organik manajemen: merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinir dan mengawasi.
2. Tenaga Operatif
Merupakan tenaga terampil, yang menguasai bidang pekerjaannya, sehingga setiap tughas yang dibebankan kepadanya dapat dilaksanakan dengan baik. Tenaga operatif ini, dibagi menjadi 3 golongan yaitu:
a. Tenaga Terampil (skilled labor)
b. Tenaga Setengah Terampil (semi skilled labor)
c. Tenaga Tidak Terampil (unskilled labor)

Sumber Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang diinginkan oleh perusahaan dapat diperoleh dari berbagai sumber yaitu:
1) Dari dalam perusahaan
Berasal dari promosi (kenaikan pangkat) atau transfer (pemindahan dari bagian lain) di dalam perusahaan.
2) Teman-teman para karyawan
Cara ini digunakan, dengan anggapan bahwa, karyawan tersebut sudah mengetahui kualifikasinya, dengan demikian maka diharapkan calon pasti akan sesuai.
3) Lembaga penempatan kerja
Hanya terdapat satu lembaga yang diatur dan ditangani oleh Pemerintah, yaitu kantor penempatan tenaga kerja (KPT), yang bertugas menyalurkan tenaga kerja yang belum sempat memperoleh pekerjaan.
4) Lembaga Pendidikan
Dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan memberikan beasiswa dan meminta langsung kepada lembaga pendidikan tersebut.
5) Masyarakat Umum
Dilaksanakan dengan cara memasang iklan, sehingga mengundang para pelamar untuk mengajukan lamaran.

Seleksi Tenaga Kerja
Proses seleksi ini merupakan usaha untuk memilih di antara sekian banyak calon, personalia yang benar-benar memenuhi syarat. Ada dua masalah penting yang harus diatasi lebih dulu yaitu:
1. Penentuan Jenis (kualitas) Tenaga Kerja
Yang meliputi penentuan prasyarat yang harus dipenuhi antara lain:
a. Batas minimum-maksimum usia
b. Pendidikan minimal yang dimiliki
c. Pengalaman kerja yang telah diperoleh
d. Bidang keahlian yang dimiliki
e. Ketrampilan lain yang dimiliki
f. Pengetahuan-pengetahuan lainnya.
Analisa jabatan yaitu merupakan analisa tentang segala sesuatu mengenai suatu pekerjaan tertentu. Deskripsi jabatan, yaitu merupakan gambaran yang jelas mengenai sesuatu tugas tertentu.spesifikasi jabatan merupakan prasyarat minimal yang harus dipenuhi oleh seorang calon untuk dapat melaksanakan tugas-tugas yang telah digambarkan di dalam deskripsi jabatan.
2. Penentuan Jumlah Tenaga Kerja
a. Analisa beban kerja: peramalan penjualan (sales forecast), penyusunan jadwal waktu kerja dan penentuan jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk membuat satu unit barang.
b. Analisa tenaga kerja untuk menghitung jumlah tenaga kerja yang sesungguhnya dapat tersedia pada satu periode tertentu.
3. Proses Seleksi
a. Pengisian formulir atau penyortiran lamaran-lamaran yang masuk
b. Wawancara pendahuluan
c. Psycho-test
d. Wawancara lanjutan
e. Pengujian Referensi
f. Pengujian Kesehatan
g. Masa Orientasi

Pengembangan Karyawan
Untuk lebih meningkatkan ketrampilan kerja dengan harapan agar:
1. Tingkat produktivitas bertambah
2. Mengurangi tingkat kecelakaan
3. Mengurangi besarnya scrap (kerusakan hasil)
4. Meningkatkan gairah kerja
2 metode pengembangan karyawan yaitu:
1. Dilaksanakan di dalam dan oleh perusahaan sendiri (on the job training)
2. Dilaksanakan di luar perusahaan dan oleh lembaga lain (off the job training)

KOMPENSASI
Kompensasi adalah imbalan jasa yang diberikan secara teratur dan dalam jumlah tertentu oleh perusahaan kepada para karyawan atas kontribusi tenaganya yang telah diberikannya untuk mencapai tujuan perusahaan.
3 macam teori upah ekonomi:
1. Teori Pasar
2. Teori Standard Hidup
3. Teori Kemampuan untuk membayar

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Upah
1. Pasar Tenaga Kerja
2. Tingkat Upah yang berlaku di daerah yang bersangkutan
3. Tingkat Keahlian yang diperlukan
4. Situasi Laba Perusahaan
5. Peraturan Pemerintah

Metode Pengupahan
1. Upah Langsung (straight salary)
2. Gaji (wage)
3. Upah Satuan (piece work)
4. Komisi
5. Premi shift kerja (shift premium)
6. Tunjangan Tambahan (Fringe benefit)

Upah Insentif
Insentif menunjukkan suatu arti tentang dorongan kerja yang efektif dari karyawan. Upah insentif adalah untuk mendorong karyawan agar bekerja dengan lebih produktif. Karakteristik pokok dari upah insentif yang baik adalah:
1. Harus menunjukkan penghargaan kepada karyawan atas produktivitas mereka.
2. Harus dapat dipakai untuk mencapai tujuan produktif per karyawan secara layak.
3. Tambahan upah yang diperoleh karyawan harus paling sedikit diseimbangkan dengan biaya produksi terendah.
Macam-macam bentuk upah insentif:
1. Full Participation Plan
2. Group Insentif Plan

Hubungan Perburuhan Pancasila
Hubungan perburuhan ini terjadi karena antara buruh di satu pihak dan manajemen di lain pihak, saling membutuhkan satu sama lain. Karyawan adalah manusia, yang hak asasinya harus dilindungi. Jika terjadi adanya ketidak-sepakatan antara buruh dan manajemen buruh mempunyai senjata yang dapat digunakan untuk menekan pembicaraan antara mereka yaitu:
1. Boikot
2. Pemogokan
3. Penghasutan
4. Memperlambat Kerja
Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
Pada umumnya buruh dalam posisi lemah. Terlebih seorang menghadapi manajemen secara sendiri. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah ini pihak manajemen harus dihadapi oleh para buruh secara bersama. Cara yang dilakukan adalah dengan mengadakan Perjanjian Kerja Bersama (Collective Labor Agreement).

Hak-hak Buruh
1. Besarnya gaji/upah minimal yang harus diterima buruh beserta kenaikannya.
2. Tunjangan yang harus diterima
3. Hak untuk mendapat santunan kecelakaan di tempat kerja
4. Hak untuk mendapatkan promosi dengan sistem penilaian yang adil
5. Hak untuk meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan melalui program training yang diberikan oleh perusahaan.
6. Mendapatkan pesangon bila ia dipecat atau keluar atas kemauan sendiri (Apapun alasannya).
7. Besarnya Pesangon.

Kewajiban Buruh
1. Datang bekerja tepat pada waktunya
2. Menjaga Ketertiban dan suasana kerja serasi
3. Berusaha meningkatkan produktivitas
4. Mengikuti peraturan yang ditetapkan oleh perusahaan, mematuhi tata waktu kerja.
5. Berusaha untuk selalu dapat melakukan penghematan untuk dapat menekan biaya produksi.
6. Menyumbangkan gagasan-gagasan yang bermanfaat untuk kelancaran jalannya usaha dan penekanan biaya produksi.
7. Bekerja sesuai yang digambarkan dalam deskripsi jabatan.

Hak Pengusaha
1. Hak untuk mengevaluasi kerja karyawan menurut tata cara yang telah disepakati.
2. Hak menentukan/memilih/seseorang yang dianggap baik untuk menjadi pimpinan.
3. Hak untuk menegur/mengarahkan, bila terdapat karyawan yang dipandang bertindak menyimpang sehingga merugikan perusahaan.
4. Hak memberi promosi dan devisi kepada karyawan.
5. Hak untuk memecat, sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Kewajiban Pengusaha
1. Memberikan semua hak karyawan yang telah disepakati bersama: gaji, promosi, santunan, jaminan-jaminan, dan sebagainya.
2. Memperlakukan semua karyawan secara adil
3. Memberikan fasilitas-fasilitas kepada karyawan, tempat ibadah, sekolah, rekreasi dan sebagainya.

Macam-macam Perjanjian Kerja
1. Closed shop agreement
2. Union shop agreement
3. Open shop agreement

Konflik dalam Hubungan Kerja
Penyelesaian konflik dapat dilakukan dalam beberapa tahap yaitu:
1. Diselesaikan oleh mandor (foreman) sebagai wakil perusahaan, bersama dengan wakil buruh dalam bagian itu.
2. Diselesaikan antara kepala bagian dengan wakil buruh bagian yang bersangkutan.
3. Diselesaikan oleh manajer sebagai wakil perusahaan dan wakil serikat buruh perusahaan tersebut.
4. Apabila masih belum juga terselesaikan, masalah tersebut dibawa ke perundingan antara wakil perusahaan dan wakil buruh dengan penengah, yaitu Panitia Penyelesaian Perselisihan Perburuhan tingkat Daerah (P4D), atau tingkat Pusat (P4P), bilamana tingkat daerah tidak mampu menyelesaikannya.
5. Penyelesaian tahap terakhir dilakukan oleh Dewan Arbitrasi.

Perantara Dalam Pemecahan Konflik
Terdapat 3 macam cara pemecahan konflik dengan menggunakan perantara yaitu:
1. Konsiliasi
2. Mediasi
3. Arbitrasi

Macam-macam Arbitrasi
1. Arbitrasi Sukarela (Voluntary arbitration)
2. Arbitrasi Paksaan (Compulsory arbitration)
3. Arbitrasi otomatis (automatic arbitration)

Lembaga-lembaga BIPARTITE dan TRIPARTITE
Lembaga bipartite mendasarkan diri pada pengertian bahwa setiap masalah yang timbul dari hubungan perburuhan merupakan tanggung jawab kedua belah pihak yaitu, pihak buruh dan pengusaha dan harus diselesaikan oleh mereka sendiri.
Sedangkan lembaga Tripartite mendasarkan pada pengertian bahwa setiap masalah yang timbul dari hubungan perburuhan adalah merupakan tanggung jawab buruh, pengusaha dan masyarakat yang dalam hal ini diwakili oleh Pemerintah.

Mencegah Konflik
1. Melaksanakan lembaga keluhan (grievance) dengan baik
2. Mengadakan survey gairah kerja (morale) secara rutin.
3. Menyelenggarakan lembaga Bimbingan dan Penyuluhan (Guidance & Counseling)
4. Mengikutsertakan buruh dalam Pengambilan Keputusan.

Friday, November 12, 2010

Bab 10_ Produksi dan Produktivitas

Bab 10
PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS

Produksi adalah pengubahan bahan-bahan dari sumber-sumber menjadi hasil yang diinginkan oleh konsumen. Hasil itu dapat berupa barang ataupun jasa.
Perusahaan bisnis adalah sebuah organisasi /lembaga yang merubah keahlian dan material menjadi barang atau jasa untuk memuaskan para pembeli, serta diharapkan akan memperoleh laba untuk para pemilik.
Produktivitas adalah sebuah konsep yang mengambarkan hubungan antara hasil (jumlah barang dan jasa yang diproduksi) dengan sumber (Jumlah tenaga kerja,modal,tanah,energi)yang dipakai untuk menghasilkan hasil tersebut.

PRODUKSI
Tanggung jawab manajer produksi adalah membuat keputusan-keputusan penting untuk mengubah sumber menjadi hasil yang dapat dijual.
Dua macam keputusan tersebut adalah:
• Keputusan yang berhubungan dengan disain dari sistem produksi manufaktur.
• Keputusan yang berhubungan dengan operasi dan pengendalian sistem tersebut baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.

SISTEM PRODUKSI MANUFAKTUR
Beberapa keputusan untuk jangka panjang yang menentukan disain sistem produksi adalah:
a) Disain produksi dari barang yang diproses
b) Pemilihan/penentuan peralatan dan prosesnya
c) Disain tugas
d) Lokasi dari fasilitas produksi
e) Layout dari fasilitas tersebut
Proses pengolahan dapat digolongkan menurut 3macam cara:
1) Sifat dari proses tersebut
2) Jangka waktu produksi
3) Sifat produk yang diproses
SIFAT PROSES PRODUKSI
Proses produksi berdasarkan sifatnya dapat dibedakan menjadi4 macam yaitu:
a) Proses ekstraktif
Proses ekstraktif adalah suatu proses produksi yang mengambil bahan-bahan langsung dari alam.
b) Proses analitik
Proses analitik adalah suatu proses pemisahan dari suatu bahan menjadi beberapa macam barang yang hampir menyerupai bentuk atau jenis asli.
c) Proses fabriikasi
Proses fabriikasi disebut juga proses pengubahan adalah suatu proses yang mengubah suatu bahan menjadi beberapa bentuk.
d) Proses sintetik
Proses sintetik menunjukan metode pengkombinasian beberapa bahan ke dalam suatu bentuk produk,

JANGKA WAKTU PRODUKSI
1) Proses terus menerus
Proses terus-menerus digunakan untuk menunjukan suatu keadaan manufaktur dimana periode waktu yang lama diperlukan untuk mempersiapkan mesin dan peralatan yang akan dipakai.
2) Proses terputus-putus
Proses terputus-putus ini terdapat dalam keadaan manufaktur di mana mesin-mesin itu beroperasi dengan mengalami beberapa kali berhenti dan dirancang lagi untuk membuat produk lain yang berbeda.

SIFAT PRODUK
1. Produksi Standard
Produksi barang-barang yang sering dilakukan oleh produsen adalah produksi standard. Penggunaan produksi standard ini memerlukan sejumlah modal yang besar untuk:
a. Memelihara sejumlah persediaan
b. Menyediakan fasilitas penyimpanan yang memadai
c. Menanggung resiko kemungkinan turunnya harga pasar, kebakaran, pencurian.
2. Produksi Pesanan
Produksi pesanan digunakan jika para pembeli menghendaki adanya spesifikasi tertentu dari produk yang diinginkan, sedangkan kemampuan produksinya sangat terbatas.

GAMBARAN SEKILAS
Masalah-masalah yang dihadapi oleh manajer produksi adalah:
a. Perencanaan Produksi
b. Organisasi Produksi
c. Pengendalian Produksi
d. Pemeliharaan Peralatan
e. Pengawasan dan pemeriksaan Kualitas
Masalah-masalah yang timbul sangat menentukan biaya setiap unit produk yang dihasilkan.

PERENCANAAN PRODUKSI
Fungsi produksi adalah menciptakan barang / jasa sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada waktu harga dan jumlah yang tepat. Perencanaan produksi meliputi keputusan-keputusan yang menyangkut dengan masalah-masalah pokok yaitu:
a. Jenis barang yang akan dibuat
b. Jumlah barang yang akan dibuat
c. Cara pembuatan (penggunaan peralatan yang dipakai)
Perencanaan jenis barang yang akan dibuat terdiri atas 4 tahap yaitu:
• Tahap pertama, penentuan disain awal yang berupa disain spesifikasi dan syarat-syarat yang harus dipenuhi.
• Tahap kedua, penentuan disain barang yang tepat
• Tahap ketiga, penentuan cara pembuatan yang berupa penentuan urutan proses produksi, tempat kerja dan peralatan yang dipakai.
• Tahap keempat pembuatan, merupakan usaha memodifikasi tahap ketiga yang disesuaikan dengan layout, tuntutan kualitas dan mesin/peralatan yang tersedia.

ORGANISASI PRODUKSI
Sub bagian pengawasan produksi dan sub bagian inspeksi merupakan sub bagian yeng berdiri sendiri, terpisah dari sub bagian manufaktur meskipun ketiganya sama-sama berada dibawah bagian produksi.

PENGENDALIAN PRODUKSI
Pengendalian produksi merupakan serangkaian prosedur yang bertujuan mengkoordinir semua elemen proses produktif ke dalam satu aliran di mana aliran tersebut akan memberikan hasil dengan gangguan minimum ongkos terendah, dan kemungkinan waktu tercepat. Pembahasan masalah pengendalian produksi ini akan dibatasi pada:
a. Jenis pengendalian produksi
b. Tahap-tahap dalam pengendalian produksi
c. Alat manajemen yang dikenal sebagai Program Evaluation dan Review Technique (P.E.R.T).
a.Jenis-jenis Pengendalian Produksi
Ada dua macam pengendalian produksi, yaitu order control dan flow control:
• Order control digunakan oleh perusahaan manufaktur yang beroperasi hanya pada waktu menerima pesanan-pesanan dari pembelinya.
• Flow control digunakan dalam pabrik-pabrik yang berproduksi untuk persediaan dan dimaksudkan untuk mempercepat pengiriman barang jadi dari tempat persediaan begitu pesanan pembeli diterima.
Fungsinya adalah untuk menentukan apakah harus material dalam pabrik sudah selesai dengan waktu yang direncanakan, atau untuk menentukan apakah pengangkutan barang jadi ke gudang/tempat penyimpanan sudah sesuai dengan waktu yang direncanakan supaya tidak mengganggu penjualannya.
b.Tahap-tahap dalam Pengendalian Produksi
• Perencanaan
Jika pesanan pembeli atau pesan untuk persediaan pada oerusahaan yang telah diterima oleh bagian perencana produksi, maka pesanan tersebut dapat dipecah-pecahke dalam beberapa bagian.
• Routing
Routing merupakan suatu usaha untuk menentukan urutan-urutan dari proses dan alat-alat yang digunakan dalam proses produksi.
C. Scheduling
Scheduling merupakan suatu usaha untuk menentukan kapan produksi akan dimulai dan selesai untuk diserahkan.
• Dispatching
Dispatching merupakan surat pemerintah yang berisi wewenang untuk melakukan kegiatan produksi. Dispatching sheet tersebut memuat beberapa hal tentang pembuatan barang seperti:
- Barang apa yang harus di buat dan jumlahnya
- Disai, ukuran dan bahan yang akan dipakai
- Mesin dan pralatan yang harus dipakai
- Petugas yang harus mengerjakan
- Kapan harus dimulai dan selesai
- Kepada siapa barang tersebut dijual
Pada proses terus-menerus, routing ditetapkan lebih dahulu baru kemudian scheduling dan terakhir diapatching. Sedang pada proses terputus-putus (intermittent),scheduling ditetapkan lebih dahulu, kemudian menyusul routing dan terakhir dispatching.

Analisis Jaringan Kerja :Metode Jalur Kritis dan PERT
Analisis jaringan kerja (Network Analysis) adalah merupakan tehnik yang berkaitan dengan masalah penetapan urutan pekerja yang diarahkan untuk meminimumkam waktu penyelesaian suatu pekerjaan atau proyek, agar dicapai biaya yang rendah. Tehnik semacam ini berguna terutama untuk menggambarkan elemen-elemen dalam situasi yang kompleks untuk tujuan mendisain, merencanakan, mengkoordanasikan, mengendalikan dan mengambil keputusan.
1. Jaringan Kerja (Network)
Merupakan suatu seri (rangkaian) aktivitas yang bersambung dalam menghasilkan barang atau jasa, yang terarah kepada usaha pencapaian tujuan perusahaan. Dua hal yang penting untuk diketahui dalam jaringan ini adalah aktivitas (activity) dan kejadian (event).Yang dimaksud dengan aktivitas adalah kegiatan untuk menyelesaikan suatu bagian dari pekerjaan yang membutuhkan satu waktu tertentu. Sedangkan Kejadian (event), adalah saat mulanya atau berakhirnya aktivitas.
2. Jalur Kritis (Critical Path)
Jalur kritis adalah jalur yang terpanjang dalam menyelesaikan satu rangkaian pekerjaan sampai selesai. Jalur kritis ini perlu mendapatkan perhatian serius mengingat beberapa hal berikut:
a. Jalur kritis menyoroti aktivitas-aktivitas yang harus (dapat) dilakukan dengan cepat,bilamana diinginkan waktu penyelesaian yang lebih pendek.
b. Setiap penundaan pada setiap aktivitas yang masuk dalam jalur kritis akan menyebabkan penundaan penyelesaian seluruh rangkaian pekerjaan.
c. Setiap perencanaan pendahuluan dan perbaikan sepanjang jalur kritis mungkin akan menyebabkan jalur lain menjadi kritis.
Aktivitas Semu (Dummy)
Aktivitas semu adalah suatu aktivitas dalam jaringan kerja membutuhkan nol satuan waktu. Aktivitas semacam ini menggambarkan hubungan antara satu event yang lebih dahulu dengan dua event berikutnya meskipun tidak saling bergantung satu sama lain.
Keterbatasan-keterbatasan Metode Jalur Kritis (MJK)
Faktor-faktor penting yang membatasi penerapan metode jalur kritis adalah :
a. MJk mendasarkan diri pada asumsi bahwa penyelesaian aktivitas dapat diketahui dengan tepat pada setiap waktu.
b. MJK tidak memasukkan gagasan analisis statistik dalam menentukan perkiraan waktu.
c. MJK merupakan model perencanaan static dan bukannya alat kontrol yang dinamik.
PROGRAM EVALUATION AND REVIEW TECHNIQUE (PERT)
Kelemahan dari MJK adalah adanya asumsi keadaan yang statik atau dengan kata lain mengabaikan masalah dinamika keadaan.
Konsep MJK:
• Teori probabilitas yang berguna untuk memperhitungkan ketidakpastian masa yang akan datang.
• Gagasan analisis statistik untuk memperkirakan standard penyimpangan waktu penyelesaian keseluruhan pekerjaan.
• Membuat model yang baru sebagai alat kontrol yang dinamika; model tersebut terkenal dengan program evaluation and review technique (PERT)
3 Macam perkiraan waktu yaitu:
• Waktu yang paling optimis (Wo) merupakan kemungkinan waktu penyelesaian yang paling pendek, jikalau semua pekerjaan berjalan dengan lancer.
• Waktu yang paling pesimis (Wp) merupakan kemungkinan waktu penyelesaian yang paling panjang, dengan memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan penundaan.
• Waktu normal (Wn) merupakan kemungkinan waktu penyelesaian sebagai mana biasa terjadi.
Perbedaan antara ketiga jenis waktu ini merupakan pengukuran relative terhadap ketidakpastian dari setiap aktivitas.
Alasan pokok memperkirakan setiap waktu fasilitas lebih dari 1, adalah agar memberikan data kepada manajemen sehingga dapat menentukan probabilitas setiap aktivitas, dan keseluruhan pekerjaan akan dapat diselesaikan dengan waktu yang tepat.

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU
Bahan baku merupakan masalah yang cukup dominan di bidang produksi. Persediaan dalam jumlah yang besar mengandung banyak resiko seperti:
a. Resiko hilang dan rusak
b. Biaya pemeliharaan dan pengawasan yang tinggi
c. Resiko usang
d. Uang yang tertanam di persediaan terlalu besar
Jumlah pemesanan yang ekonomis di pengaruhi oleh empat faktor yaitu:
a. Jumlah kebutuhan bahan baku pertahun
b. Biaya pemesanan
c. Biaya penyimpanan
d. Harga bahan baku
Semakin besar volume persediaan akan membuat semakin kecil biaya pemesanan, karena frekuensi pemesanan yang semakin Jarang. Sebaliknya, makin besar volume persediaan, maka biaya penyimpanan akan semakin besar pula.

PEMELIHARAAN PERALATAN
Kerugian yang diderita oleh perusahaan karena kelalaian mengadakan pemeliharaan peralatan disebabkan antara lain:
• Kerusakan peralatan yang sudah cukup parah sehingga menyebabkan biaya perbaikan menjadi mahal.
• Kerugian karena berhentinya sebagian atau keseluruhan keguatan produksi.
• Kerugian karena keterlambatan pengiriman barang kepada konsumen sehingga menyebabkan turunnya pendapatan perusahaan.
• Perusahaan terpaksa harus membayar claim karena penyerahan yang tidak tepat.
• Menimbulkan keengganan para pelanggan untuk kembali memesan ke perusahaan karena di anggap tidak menepati janji.
Biaya pemeliharaan dari tahun ke tahun selalu cenderung naik. Karena hal ini disebabkan tiga hal berikut:
• Selalu terdapat kenaikan yang ajeg pada kecepatan pengoperasian peralatan, ketepatan toleransi dan spesifikasi produk yang dibuat.
• Adanya kecenderungan untuk memasang alat kontrol otomatis dan alat-alat bantu lainnya, sebagai akibat dari perkembangan teknologi.
• Peralatan baru biasanya lebih mahal karena adanya pengaruh perubahan harga dan perkembangan peralatan itu sendiri, dan supaya kenaikan biaya tidak merubah unit cost terlalu menyolok, maka mesin baru diusahakan untuk dapat bekerja lebih lama, lebih produktif atau justru keduanya.

ORGANISASI PEMELIHARAAN PERALATAN
Dua sitem untuk mengorganisasi pemeliharaan ini, yaitu:
• Didesentralisir menurut pusat biaya atau departemen.
Keuntungan-keuntungan cara mendesentralisasi ini antara lain:
 Tenaga mekanik akan mengerti betul penggunaan dan karakteristik alat-alat yang harus mereka pakai.
 Mempermudah pimpinan mengarahkan orang-orang untuk mengerjakan pekerjaan yang harus cepat selesai.
 kontrol pemeliharaan dapat lebih ditingkatkan, sehingga perbaikan-perbaikan besar dapat lebih diperkecil.
Kelemahannya:
 Fleksibilitas sangat rendah
 Terdapatnya duplikasi tenaga kerja
• Sentralisasi
Keuntungan:
 Tidak terdapat duplikasi alat-alat dan tenaga kerja dan persediaan suku cadang
 Fleksibilitas yang tinggi
Kelemahan:
 Memerlukan tenaga kerja yang dapat menangani berbagai bidang atau memerlukan tenaga spesialisasi cukup banyak.
 Memerlukan perencanaan, pengaturan jadwal waktu dan pembagian tugas yang efektif agar pemeliharaan dapat dilaksanakan dengan efisien
 Sulit untuk menetapkan pembagian tugas yang baik pada pekerjaan yang harus didahulukan dan diselesaikan dengan segera.
 Beban pekerjaan bagian pemeliharaan semakin berat.
Program pemelihaaan peralatan :
 Penyusunan perencanan
 Mengatur jadwal waktu dan baban kerja sesuai dengan skala prioritas.
 Mengatur kartu perintah kerja dan kartu-kartu pemeliharaan setiap peralatan.
 Mengatur penggunaan suku cadang
 Mengatur program latihan (training)
 Mengatur distribusi waktu.

PENGAWASAN KUALITAS DAN INSPEKSI
Pengertian kualitas, terletak pada faktor standard yang ditetapkan, yang ditinjau dari dimensi tertentu yang bersifat subyektif.
Terdapat 4 tahap dalam pengawasan kualitas:
1. Penentuan kebijakan tentang penetapan kualitas sesuai dengan tuntutan pasar (konsumen).
2. Tahap penentuan disain tekhnis untuk mencapai target tuntutan pasar.
3. Tahap pembuatan, beberapa pengawasan kualitas bahan yang dipakai dan operasi produksi, sebagai perwujudan pelaksanaan tahap 1 dan 2.
4. Tahap penggunaan di lapangan.

PENGAWASAN KUALITAS DI DALAM PRODUKSI
Inspeksi merupakan penyusunan cara-cara pengukuran karakteristik kualitas dan memperbandingkannya dengan standard yang telah ditetapkan, pada tahap ini tindakan perbaikan belum dilaksanakan.
Pengawasan/pengendalian (kontrol) mengajukan pertanyaan-pertanyaan kapan, berapa kali dan berapakah jumlah barang yang akan di inspeksi.

BAGAN PENGAWASAN (CONTROL CHART)
Penyimpangan dibagi dalam 2 kategori :
• Penyimpangan-penyimpangan yang tidak dapat ditentukan
• Penyimpangan-penyimpangan yang dapat ditentukan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENENTUAN LOKASI PABRIK
Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan tempat untuk pabrik baru, yaitu:
• Dekat dengan pasar
• Dekat dengan bahan baku
• Ongkos transport
• Penyediaan tenaga kerja
• Penyediaan sumber tenaga/energi
• Lingkungan sekitar
• Iklim

CARA PENENTUAN LOKASI PABRIK
a. Cara Kualitatif
Cara ini merupakan cara yang paling sederhana yaitu cukup mengadakan penilaian kualitatif terhadap faktor-faktor yang dianggap memegang peranan pada setiap alternatif lokasi.
b. Cara Kuantitatif
Dua macam cara kuantitatif yaitu:
• Cara yang sederhana
Merupakan usaha mengkuantifikasi hasil analisis kualitatif yang telah dilakukan, dengan cara memberikan SCORE (Nilai) pada masing-masing criteria.
• Cara yang komplek
Cara ini menggunakan rumus-rumus matematika dan menggunakan model tertentu, yang banyak digunakan dalam OPERATION RESEARCH.
Model yang pada umumnya digunakan sebagai dasar penentuan lokasi pabrik adalah:
LINEAR PROGRAMMING dengan metode SIMPLEX

LAYOUT FASILITAS PRODUKSI
Layout fasilitas produksi adalah pengaturan dan penempatan alat-alat, tenaga kerja, dan kegiatan-kegiatan di dalam produksi.
Tujuan pokok dari layout pabrik yaitu:
 Untuk meminimumkan biaya pengangkutan dan penanganan.
 Untuk mempercepat dan melancarkan arus bahan-bahan.
 Untuk mendapatkan penggunaan ruang yang efisien baik bagi karyawan maupun untuk penyimpanan.
 Untuk melakukan pekerjaan yang efisien.
 Untuk memudahkan pengawasan pekerjaan bagi mandor.
Layout dibedakan menjadi dua macam yaitu:
- Process layout
Process layout disebut juga functional layout merupakan penyusunan fasilitas produksi (mesin-mesin) di mana mesin-mesin yang mempunyai fungsi sama ditempatkan pada tempat yang tertentu.
- Product layout
Product layout disebut juga layout garis merupakan pengaturan mesin-mesin dalam pabrik sesuai dengan arus proses produksinya. Penggunaan (penerapan) product layout ini akan ekonomis apabila memenuhi syarat-syarat:
 Volume produksi cukup sesuai dengan kapasitas penggunaan mesin dan peralatan yang dipasang.
 Permintaan akan barang yang dihasilkan cukup stabil
 Barang yang dihasilkan terstandardisir
 Komponen-komponen (suku cadang) dapat saling ditukarkan
 Penyediaan material yang ajeg.